IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb — Gelaran Maratua Music Festival 2025 terbukti memberikan dampak ekonomi signifikan bagi pelaku usaha di Pulau Maratua. Seluruh hotel dan penginapan di pulau wisata itu tercatat penuh selama enam hari penyelenggaraan festival.

“Dampak ekonominya sangat positif. Semua hotel penuh, UMKM yang ada di sana, pedagang lokal, semuanya bangkit. Orang berbelanja, makan di rumah makan, semuanya ramai,” kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Berau, Fitriansyah, Selasa (10/11).

Festival yang berlangsung 4-8 November ini mencatat peningkatan jumlah pengunjung dari hari ke hari. Malam pertama tercatat 897 pengunjung, pada malam kedua sekitar 787 kemudian melonjak malam ketiga 986, malam keempat 1.487, hingga puncaknya mencapai 2.182 pengunjung pada malam kelima saat Tri Suaka tampil menutup acara.

Baca Juga:
Maratua Musik Festival Lampaui Maratua Jazz, Pengunjung Naik 60 Persen
Tiga Kelompok Tani di Suaran Terima Alat Pengolahan dan Penunjang Budidaya
Bupati Berau Diganjar Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2025, Bukti Komitmen Wujudkan Ekonomi Berkelanjutan

Fitriansyah menjelaskan, lonjakan wisatawan ini tidak hanya menguntungkan sektor akomodasi. Pelaku usaha kuliner, pedagang souvenir, hingga penyedia jasa transportasi lokal turut merasakan berkah ekonomi dari festival ini.

“Jadi destinasi wisata, akomodasi, serta tempat kuliner semuanya bangkit. Ini yang kita harapkan dari sebuah event besar,” ujarnya.

Sebanyak 56 pelaku UMKM dari 13 kecamatan di Berau ditambah satu kampung di Kecamatan Derawan turut berpartisipasi dalam festival. Mereka membawa produk-produk lokal khas masing-masing daerah untuk dipasarkan kepada wisatawan.

Baca Juga:
DPMK Dorong Posyandu di Kampung Terapkan Enam Standar Pelayanan Minimal
Kejar Swasembada Pangan, Berau Optimalkan 425 Hektare Sawah Baru
Tri Suaka Tutup Maratua Festival Musik, Bawa Konsep Harmoni Alam dan Budaya

“Alhamdulillah produk-produk mereka disukai pengunjung. Ini juga jadi ajang promosi produk lokal Berau ke luar daerah,” kata Fitriansyah.

Meski berdampak positif, ada beberapa catatan evaluasi. Kapasitas hotel yang terbatas membuat beberapa pengunjung kesulitan mendapat akomodasi. Selain itu, keluhan soal minimnya pasokan sayur dan buah segar menjadi perhatian penyelenggara untuk perbaikan ke depan.

Festival yang mengusung konsep harmoni antara musik, budaya, dan alam ini dinilai berhasil menggerakkan roda ekonomi lokal sekaligus memperkenalkan potensi wisata Maratua kepada khalayak lebih luas. (ADV*/pan)