IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tenggarong – Pemerintah Desa Loa Sakoh, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus mengoptimalkan potensi ekonomi desa melalui pengembangan empat unit usaha yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Loa Sakoh. Berbagai sektor mulai dari perdagangan hingga jasa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat, termasuk unit usaha sarang burung walet yang telah lama memberikan kontribusi bagi desa.

Sekretaris Desa Loa Sakoh, Herdi, menjelaskan bahwa tiga unit usaha baru resmi berjalan setelah memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB), yakni usaha sembako, jasa bengkel, dan layanan pencucian kendaraan. Ketiganya menjadi tambahan penting untuk memperluas ruang pelayanan ekonomi bagi warga.

Sementara itu, usaha sarang burung walet tetap menjadi salah satu andalan BUMDes sebagai sumber pemasukan yang telah eksis lebih dulu.

Herdi menuturkan bahwa langkah pengembangan empat unit usaha tersebut diharapkan mampu menciptakan aktivitas ekonomi yang lebih stabil dan memperkuat kemandirian desa. Namun, sejumlah hambatan masih dirasakan, terutama terkait permodalan dan ketersediaan sumber daya manusia.

“Yang paling terasa memang soal modal. Kebutuhan warga sangat beragam, sehingga semakin lengkap barang atau layanan yang bisa kita sediakan, semakin besar peluang masyarakat untuk memilih BUMDes,” ujar Herdi, Sabtu (4/10/2025).

Ia juga menekankan perlunya peningkatan kapasitas pengelola agar BUMDes mampu dijalankan secara profesional dan berorientasi pelayanan.

“Kami sangat berharap ada tambahan penyertaan modal, termasuk pelatihan manajemen usaha, supaya pengelolaan BUMDes semakin tertata dan dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, memberikan apresiasi terhadap komitmen Desa Loa Sakoh dalam mengembangkan usaha berbasis potensi lokal. Menurutnya, kreativitas dan kemampuan adaptasi pengurus menjadi kunci keberhasilan BUMDes di era ekonomi desa yang semakin kompetitif.

“BUMDes adalah motor ekonomi desa. Jika dikelola dengan inovatif, potensi lokal bisa menjadi kekuatan ekonomi yang signifikan,” ujarnya.

Arianto memastikan Pemkab Kukar akan melanjutkan pendampingan, baik dalam aspek kelembagaan maupun penguatan kapasitas BUMDes di seluruh kecamatan.

“Kami ingin memastikan BUMDes tumbuh secara profesional, berkelanjutan, dan mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa,” pungkasnya. (ADV)