IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Bandara Kalimarau di Kabupaten Berau mencatat sejarah baru sebagai Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) kedua di Indonesia yang menerapkan National Logistic Ecosystem (NLE). Langkah ini menjadikan Bandara Kalimarau sebagai UPBU pertama di bawah naungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang berhasil menerapkan NLE di luar bandara yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebelumnya, penerapan NLE hanya diinstruksikan pada enam bandara sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020.

Kepala BLU UPBU Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin, menjelaskan bahwa inisiatif ini menunjukkan komitmen Bandara Kalimarau dalam mendukung transformasi digital sektor logistik dan transportasi udara.

“Kami bangga menjadi pelopor dalam penerapan NLE di bandara UPBU. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mempercepat transformasi digital di sektor logistik dan transportasi udara,” ujarnya.

Menurut Ferdinan, penerapan NLE di Bandara Kalimarau diharapkan dapat meningkatkan efisiensi proses domestik dan pelayanan sektor penerbangan. Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, serta memperkuat daya saing ekonomi Indonesia.

Enam Bandara Percontohan NLE

Sebelumnya, NLE diterapkan di enam bandara utama yang berada di bawah pengelolaan BUMN, yaitu:

1. Bandar Udara Soekarno-Hatta, Banten

2. Bandar Udara Kualanamu, Medan

3. Bandar Udara Juanda, Surabaya

4. Bandar Udara Ngurah Rai, Denpasar

5. Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar

6. Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan

Implementasi NLE di Bandara Kalimarau telah membawa dampak positif, terutama bagi pelaku usaha logistik di Kabupaten Berau. Proses administrasi yang sebelumnya memakan waktu lama kini dapat dilakukan secara lebih cepat, efisien, dan transparan. Inovasi ini juga dinilai mampu memangkas biaya operasional serta mempercepat waktu pengiriman barang.

Para pelaku usaha logistik setempat menyambut baik kebijakan ini. Mereka meyakini bahwa penerapan NLE akan mendukung pengembangan Berau sebagai wilayah strategis di Kalimantan Timur, baik dari sisi pariwisata maupun perdagangan.

Ferdinan menambahkan bahwa Bandara Kalimarau terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. “Langkah ini menjadi salah satu bukti nyata kontribusi Bandara Kalimarau dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan daya saing logistik nasional,” tandasnya.

Keberhasilan Bandara Kalimarau dalam menerapkan NLE diharapkan dapat menjadi model bagi bandara lain di Indonesia, khususnya yang berada di bawah pengelolaan UPBU Kemenhub. Dengan demikian, transformasi digital dalam sektor logistik dan transportasi udara dapat diperluas ke seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai wilayah strategis di Kalimantan Timur, Berau memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi pusat logistik dan pariwisata. Implementasi NLE di Bandara Kalimarau diyakini akan memperkuat posisi Berau sebagai daerah unggulan, baik di tingkat nasional maupun internasional. (*)

Penulis: Divana