IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Ketua Umum Konfederasi Buruh Berbasis Serikat Indonesia (KBB-SI), Nursanna Marpaung, menegaskan pentingnya data dalam memperjuangkan hak-hak buruh di sektor perkebunan sawit. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan pelatihan Fair Work Monitor yang digelar di Berau, Kalimantan Timur.

“Kami ini memantau kerja yang adil di perusahaan, terutama di sektor perkebunan, salah satunya kelapa sawit,” kata Nursanna saat diwawancarai di sela-sela kegiatan, Sabtu (01/06/2025).

Pelatihan Fair Work Monitor ini, kata dia, ditujukan untuk melatih para fasilitator agar bisa turun langsung ke lapangan dan mendokumentasikan situasi kerja buruh secara faktual.

“Serikat buruh itu wajib punya data. Jadi kita enggak hanya ngomong ‘sudah bagus’, tapi bisa tunjukkan bukti di lapangan,” jelasnya.

Menurut Nursanna, selama ini banyak permasalahan buruh yang sulit ditangani karena tidak ada data yang kuat untuk dijadikan dasar dalam negosiasi atau advokasi. Dengan adanya fasilitator terlatih, ia berharap laporan-laporan kondisi kerja bisa lebih akurat dan terstruktur.

Data itu nantinya bisa digunakan buruh untuk melakukan perundingan bipartit dengan perusahaan, maupun oleh KBB-SI di tingkat kabupaten untuk advokasi yang lebih luas.

Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, dari 30 Mei sampai 1 Juni 2025. Pesertanya berasal dari Kutai Timur dan Berau, dengan total 34 orang peserta dan beberapa pendamping dari pusat.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari mitra serikat buruh internasional asal Belanda yang selama ini mendukung kerja-kerja KBB-SI dalam hal pelatihan, riset, dan peningkatan kapasitas organisasi.

“Harapan kami, setelah ikut pelatihan ini, kawan-kawan bisa mengerti cara riset yang benar. Dan mereka bisa pakai hasilnya untuk memperkuat posisi tawar dalam memperjuangkan hak di perusahaan,” kata Nursanna. (Divana)