OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Debat publik perdana antara calon bupati dan calon wakil bupati Berau untuk periode 2024-2029 sukses diselenggarakan oleh KPU Berau pada Sabtu malam, 26 Oktober 2024, di studio Trans7, Jakarta. Acara ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat para calon pemimpin daerah.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Rencananya, debat publik ini akan diadakan sebanyak dua kali, dengan jadwal selanjutnya pada 16 November mendatang. Usai gelaran acara, banyak usulan dari masyarakat Berau yang meminta agar KPU menggelar debat publik kedua di Kabupaten Berau, bukan di Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Berau, Budi Harianto, menyatakan bahwa usulan itu adalah ide yang bagus, tetapi ada beberapa pertimbangan yang menjadi alasan pemilihan lokasi di Jakarta. Budi menjelaskan bahwa sebelum menentukan lokasi, KPU telah melakukan survei untuk menemukan tempat yang paling memungkinkan untuk acara debat.

“Usulannya bagus, tetapi sebelum kita menentukan tempat, kita sudah melakukan survei dan potensi yang paling memungkinkan untuk kita gunakan sebagai lokasi debat,” ujarnya, Minggu (27/10/2024).

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Budi menjelaskan bahwa alasan utama tidak menggelar debat publik di Berau adalah terkait anggaran. Memboyong dapur produksi stasiun televisi ke Berau akan membuat biaya jauh lebih besar dibandingkan dengan melakukan siaran langsung dari studio televisi.

“Untuk memboyong dapur produksi stasiun tv ke Berau, anggarannya lebih besar daripada kita live dari stasiun tv-nya langsung,” tambahnya.

Ia menekankan bahwa stasiun televisi untuk siaran langsung tidak dapat menggunakan jaringan wifi, sehingga mereka harus membawa jaringan sendiri, yang memerlukan persiapan 3 hingga 5 hari sebelum penayangan. Hal ini tentunya menambah beban anggaran.

Ketika ditanya mengapa KPU tidak menggelar debat publik di ruang terbuka di Berau, Budi menjelaskan bahwa berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) yang berlaku, acara debat publik harus disiarkan melalui stasiun televisi. Hingga saat ini, KPU Berau belum menemukan stasiun televisi lokal yang dinilai mampu menyiarkan debat sesuai dengan standar yang diharapkan.

“Dengan pertimbangan efisiensi anggaran, waktu, dan infrastruktur pendukung, maka jelas lebih mudah dan memungkinkan dilaksanakan di stasiun TV secara langsung. Kami juga sudah survei dan dinyatakan belum ada yang mumpuni untuk menayangkan debat publik ini sesuai dengan yang diharapkan,” pungkasnya.

Dengan demikian, meski ada usulan dari masyarakat untuk menggelar debat di Berau, KPU tetap berpegang pada keputusan yang diambil berdasarkan faktor efisiensi dan kualitas siaran. Masyarakat diharapkan tetap mengikuti debat selanjutnya pada 16 November mendatang, yang diharapkan dapat memberikan wawasan lebih tentang para calon pemimpin daerah. (Tim)

Editor: Hardianto