
Desa Makarti Dorong Diversifikasi Ekonomi di Tengah Anjloknya Harga Karet
OKEGAS.ID, Tenggarong — Pemerintah Desa Makarti, Kecamatan Marangkayu, mendorong diversifikasi ekonomi sebagai respons atas anjloknya harga karet dan menurunnya produktivitas pohon karet di wilayah tersebut.
Sekitar 70 persen warga Makarti menggantungkan hidup dari komoditas karet. Namun, mayoritas pohon karet yang ada merupakan hasil program Perkebunan Inti Rakyat (PIR) PTP tahun 1989 yang kini sudah menua. Hal ini berdampak pada rendahnya hasil panen, ditambah harga jual yang terus menurun.
“Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi petani. Produktivitas rendah, harga pun tidak mendukung,” ujar Rully Kharisman, Kaur Umum dan Perencanaan Desa Makarti, Senin (30/6/2025).
Untuk mengurangi ketergantungan pada satu komoditas, pemerintah desa memperkenalkan tanaman alternatif seperti kopi. Beberapa warga mulai melakukan uji coba penanaman kopi di lahan karet yang tidak lagi produktif.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.