IKLAN VIDEO LIST

Menurut Arianto, keberhasilan Muara Wis tidak semata soal program, tetapi juga konsistensi dalam penganggaran. Pemerintah desa rutin memasukkan pagu khusus untuk penanganan stunting ke dalam APBDes. Anggaran tersebut digunakan mulai dari penyediaan sarana, dukungan operasional kader posyandu, hingga edukasi pola asuh dan kesehatan anak.

“Dengan dukungan anggaran yang jelas, kader posyandu bisa bekerja maksimal. Sarana posyandu pun dilengkapi, sementara kesadaran masyarakat terus ditumbuhkan melalui edukasi yang berkesinambungan,” jelasnya.

Arianto berharap capaian Muara Wis dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kukar. Ia menegaskan, desa memiliki ruang untuk menganggarkan penanganan stunting secara langsung melalui APBDes.

“Mudah-mudahan semakin banyak desa yang serius mengalokasikan anggaran, sehingga angka stunting di Kukar bisa terus menurun. Harapan kita, ke depan bisa menuju zero stunting,” pungkasnya.(Adv)