IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.IDTenggarong — Pemerintah Desa Segihan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mengklaim berhasil menciptakan lingkungan yang bebas dari kasus bullying dan kenakalan remaja. Keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif Tim Rajawali, sebuah komunitas remaja desa yang dibentuk sejak masa pandemi COVID-19.

Tim ini awalnya terdiri dari 15 remaja yang sebelumnya sempat terlibat dalam perilaku menyimpang. Melalui pembinaan intensif oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas, mereka diarahkan ke kegiatan-kegiatan positif, seperti latihan semi-militer, rebana, dan karate. Kini, Tim Rajawali telah berkembang menjadi empat angkatan dan berperan sebagai relawan dalam berbagai kegiatan sosial desa.

Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi, menyatakan bahwa pendekatan yang dilakukan fokus pada pembinaan karakter, bukan hanya penindakan.

“Kami tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pada pembinaan. Dengan memberikan wadah positif, remaja dapat berkembang menjadi individu yang bertanggung jawab,” ujar Hendra, Rabu (28/5/2025).

Program ini bahkan telah berjalan jauh sebelum munculnya inisiatif serupa di daerah lain, seperti program barak militer ala Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang juga mengusung pendekatan disiplin untuk mengatasi kenakalan remaja.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, turut mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh pemerintah desa, termasuk upaya menjaga keamanan dan ketertiban melalui partisipasi masyarakat.

“Kemudian nanti bagaimana keamanan, ketertiban—itu sudah kita dorong. Kami berterima kasih pada Pak Kades dan jajaran yang sudah bisa mengimplementasikan beberapa hal yang kami dorong dalam arahan-arahan, baik dalam rapat koordinasi secara lisan maupun tertulis,” ungkap Arianto.

Ia juga menegaskan bahwa Pemkab Kukar mendukung berbagai langkah desa dalam membangun lingkungan yang sehat dan produktif bagi masyarakat, termasuk dengan memanfaatkan regulasi dan anggaran yang telah diarahkan untuk kegiatan pemberdayaan. (Adv)