
Desa Segihan Rancang Diri Jadi Mini Kota
OKEGAS.ID, Tenggarong – Pemerintah Desa Segihan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mulai merancang wajah baru desanya melalui konsep mini kota, sebuah inisiatif pengembangan kawasan terpadu yang mengintegrasikan ruang publik, taman, pasar, perpustakaan, hingga pentas seni.
Konsep ini telah diinisiasi sejak jauh hari oleh pihak desa, bahkan sebelum adanya koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum.
Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi, mengungkapkan bahwa ide membentuk kawasan desa dengan fasilitas layaknya kota kecil ini bukan sekadar wacana, tetapi telah melalui perencanaan matang yang menyeluruh.
“Secara konsep, kami sudah menyiapkan dari awal: perpustakaan, pasarnya, tugu, lapangan, hingga panggung kesenian. Baru sekitar dua minggu lalu kami koordinasi dengan PU,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (28/5/2025).
Program mini kota ini sejatinya selaras dengan arahan pemerintah kabupaten yang menetapkan satu desa di setiap kecamatan sebagai percontohan kawasan terpadu. Namun, Desa Segihan justru sudah lebih dahulu bergerak. Kini, desa tersebut hanya tinggal menunggu percepatan realisasi dari sisi teknis dan anggaran.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyambut positif langkah tersebut. Ia menilai Desa Segihan telah merespons arahan pembangunan dengan sangat baik.
“Kalau Desa Segihan, Kecamatan Sebulu, sudah merespon arahan itu dan mulai menata desanya, itu kami sangat bangga. Kami berterima kasih pada Pak Kades dan jajaran yang sudah bisa mengimplementasikan beberapa hal yang kami dorong dalam arahan-arahan di pertemuan rapat koordinasi, secara lisan ataupun tertulis,” ungkap Arianto melalui sambungan telepon, Rabu (11/6/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah telah mendorong untuk penataan wilayah desa.
“Nah, untuk bagaimana penataan pemukiman, itu juga sudah kita dorong. Jadi memang kepala desa dan jajaran BPD selaku pemerintahan terdepan dalam suatu wilayah, itu kita arahkan. Silakan nanti kamu tata seperti apa model untuk menata pemukiman, mungkin nanti dari bentuk jalannya, sanitasinya, kemudian penerangannya, itu sangat kita dorong,” terangnya.
Dari segi pendanaan, pembangunan kawasan mini kota bersumber dari berbagai pihak. Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Perpustakaan mengalirkan bantuan melalui jalur aspirasi. Sementara itu, pembangunan tugu dan lapangan dirancang melalui Dana Desa. Sayangnya, keterlambatan pencairan dana tersebut membuat proses saat ini masih mengandalkan swadaya masyarakat.
Meski demikian, progres di lapangan terus berlanjut. Penerangan kawasan sudah mulai dipasang, dengan sekitar 17 titik lampu menghiasi area lapangan. Panggung terbuka dan taman juga tengah disiapkan untuk mendukung aktivitas sosial dan seni warga.
“Harapannya, akhir tahun ini seluruh elemen mini kota itu sudah bisa dinikmati warga. Tinggal dirampungkan lampu-lampu dan penataan akhirnya,” tandas Kades Hendra. (Adv)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.