IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tenggarong — Desa Suka Damai, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara mencatat capaian membanggakan pada tahun 2025 dengan berhasil menurunkan angka stunting menjadi nol persen (zero stunting). Hal ini berdasarkan laporan terbaru dari Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) setempat.

Meskipun tidak ditemukan kasus stunting, pemerintah desa tetap waspada. Beberapa balita yang mengalami tinggi badan kurang dan indikasi gizi buruk langsung dirujuk ke tenaga medis untuk penanganan lanjutan.

“Kami tidak menunggu sampai terlambat. Begitu ditemukan tanda-tanda kekurangan gizi atau tinggi badan di bawah rata-rata, langsung kami tindak,” ujar Sekretaris Desa Suka Damai, Sabarto, Senin (30/6/2025).

Baca Juga:
DPMD Kukar Kebut Pembentukan Koperasi Merah Putih Jelang Launching Nasional
BUMDes Bunga Jadi Dorong Nilai Tambah Pertanian, Hadapi Tantangan Infrastruktur dan Modal
DPMD Kukar Dorong Siskamling Jadi Ruang Interaksi Sosial Modern

Keberhasilan Suka Damai menjadi sorotan karena Kalimantan Timur hingga pertengahan 2025 masih mencatat prevalensi stunting sebesar 22,02 persen lebih tinggi dari rata-rata nasional yang sudah turun ke kisaran 18,7 persen.

Sementara itu, Kabupaten Kutai Kartanegara menunjukkan progres yang signifikan. Berdasarkan data resmi, tahun 2022: 27,1 persen, tahun 2023: 17,6 persen, tahun 2024: 14,6 persen, semester I 2025: Diperkirakan turun di bawah 13 persen.

Intervensi terhadap 99,21 persen balita juga telah dilakukan Pemkab Kukar pada pertengahan 2024, menjadikannya salah satu daerah dengan cakupan intervensi tertinggi di Kalimantan.

Baca Juga:
DPMD Kukar Pastikan Koperasi dan BUMDes Bisa Jalan Bersama
Teluk Dalam Siapkan Dana dan Kader untuk Maksimalkan Operasional Posyandu
DPMD Kukar Berperan Aktif Dampingi Teluk Dalam Bangun Posyandu

Capaian zero stunting di Suka Damai didukung oleh berbagai langkah nyata berbasis komunitas. Di antaranya, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) rutin untuk balita dan lansia, serta penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil yang disertai pembagian susu, buah, dan sayur dari dana APBD desa.

Salah satu inovasi unggulan adalah program “Cap Jempol” layanan jemput kader bagi balita dan lansia yang kesulitan hadir ke Posyandu. Program ini telah meningkatkan cakupan pelayanan dan mendapat dukungan dua unit motor operasional bagi kader kesehatan desa.

Atas dedikasi tersebut, Desa Suka Damai berhasil meraih, Juara 1 Lomba Posyandu tingkat Kecamatan, Kabupaten, dan Provinsi Kalimantan Timur, Penghargaan dalam ajang Gebyar Posyandu 2024, Juara 1 kategori Posyandu “Anggrek” dalam Anugerah Desa Membangun 2024

Capaian ini juga mengundang ketertarikan desa lain. Sedikitnya tiga desa telah melakukan studi tiru ke Suka Damai, termasuk dari wilayah Kecamatan Tegal Masura dan Anggana. (Adv)