IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Pungutan tarif masuk ke salah satu sudut pantai di Pulau Derawan yang diberlakukan pengelola BMI Resort, beberapa waktu lalu, dikhawatirkan  berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan yang hendak berkunjung ke destinasi wisata Pulau Derawan.

Karena itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau, Ilyas Natsir, mengimbau masyarakat serta semua pihak yang terlibat dalam punhutan tersebut, tidak lagi melakukan hal yang sama ke depannya.

“Saya harap tidak terulang lagi, ada pungutan yang tidak beralasan. Karena pungutan tanpa sosialisasi itu meresahkan,” tegasnya.

Namun, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala kampung dan camat setempat untuk mencari solusi terkait masalah tersebut.

“Kami sudah koordinasi dengan camat dan kepala kampung untuk mengalihkan akses masuk. Salah satu solusinya itu,” ungkapnya.

Meskipun sempat terjadi pungutan tarif masuk, lanjut Ilyas, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Derawan selama Lebaran tahun ini meningkat pesat mencapai 6.270 orang. Jumlah itu pun dinilai lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

“Ini benar-benar banyak sekali dan melonjak dari tahun lalu. Memang setiap tahun banyak, tapi tahun ini lebih banyak,” imbuhnya.

Dengan melonjaknya jumlah kunjungan itu, diakuinya, banyak wisatawan terpaksa harus kembali ke tempat asalnya. Mengingat, semua penginapan yang ada sudah penuh terisi pengunjung.

“Ada wisatawan yang menginap, tapi ada yang langsung balik karena tidak ada lagi penginapan,” bebernya.

Menurutnya, jumlah kunjungan yang meningkat tajam itu terjadi karena sosialisasi dan promosi terkait destinasi wisata Pulau Derawan kian masif dilakukan dan melibatkan semua pihak.

“Sebetulnya kita terus lakukan sosialisasi dan promosi. Dan itu tidak hanya dilakukan Disbudpar, tapi juga pemerintah kampung, Pokdarwis, dan juga wisatawan,” paparnya.

Ke depan, tambahnya, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya pembenahan untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Upaya-upaya itu antara lain pembinaan SDM, pengelolaan wisata yang ramah, dan peningkatan ekonomi kreatif.

“Dengan harapan orang yang datang, bisa datang lagi dan membawa yang lain. Sehingga memang daya tarik mesti dijaga, kebersihan diperhatikan, pelayanan ditingkatkan,” pungkasnya. (*)

Editor: Hardianto