IKLAN VIDEO LIST

Sebagai bentuk dukungan, DPMD Kukar rutin mengikutsertakan desa dalam ajang pameran teknologi tepat guna. Pada tahun ini, Desa Lung Anai berhasil meraih juara pertama berkat inovasi Rumah Cokelat yang mengolah kakao menjadi berbagai produk olahan bernilai tinggi.

Selain itu, Desa Separi juga ikut serta dengan membawa produk unggulan meski belum meraih posisi puncak. “Kami bangga karena Kukar bisa bersaing di tingkat provinsi. Ini bukti bahwa potensi desa kita besar, tinggal bagaimana kita mengelolanya,” jelas Irji.

Irji menambahkan, desa-desa kini memiliki dukungan finansial yang cukup kuat untuk mengembangkan program inovasi. Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), bantuan keuangan, hingga program pokok-pokok pikiran dewan dapat dimanfaatkan untuk penguatan Posyantek.

“Sekarang desa punya rekening sendiri. Semua itu bisa digunakan untuk mengembangkan potensi desa melalui Posyantek,” terangnya.

Komitmen Perkuat Posyantek

Ke depan, DPMD Kukar berkomitmen memperluas dan memperkuat kelembagaan Posyantek di seluruh desa dan kecamatan melalui sosialisasi dan pelatihan rutin. Harapannya, Posyantek benar-benar menjadi motor penggerak inovasi desa yang mampu meningkatkan daya saing produk lokal.

“Intinya, Posyantek ini bukan sekadar lembaga formal, tapi harus menjadi motor penggerak inovasi desa. Kalau semua bergerak, Kukar bisa menjadi daerah dengan desa-desa inovatif yang mandiri dan berdaya saing,” pungkas Irji. (adv)