DPMD Kukar Turut Ramaikan Kegiatan Gelar TTG ke-11 di PPU
OKEGAS.ID, Tenggarong – DPMD Kukar turut meramaikan kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) ke-11 tingkat Provinsi Kaltim yang diselenggarakan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada Rabu, 30 April 2025.
Dikegiatan tersebut, DPMD Kukar akan menampilkan berbagai inovasi unggulan dari desa-desa, mulai dari alat bajak sawah hasil modifikasi hingga produk olahan cokelat dari Desa Lunganai.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, mengatakan Gelar TTG menjadi ajang penting untuk menampilkan solusi teknologi tepat guna yang lahir dari kebutuhan dan kreativitas masyarakat desa.
“Selain lomba, ada juga forum diskusi dan pertemuan antara para inovator dengan pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk pembinaan, seperti BRIN. Ini kesempatan besar untuk membawa inovasi kita agar bisa dibina dan dikembangkan secara berkelanjutan,” ucapnya, Selasa (29/4/2025).
Dalam kegiatan ini, Kukar mengikuti empat kategori lomba yakni Inovasi TTG, TTG Unggulan, Kelembagaan Berprestasi, dan Produk Unggulan.
Salah satu inovasi menarik datang dari seorang petani yang mengalami kecelakaan hingga kakinya patah.
Dari keterbatasan tersebut, lahirlah alat bajak sawah modifikasi yang dapat ditunggangi, menggantikan sistem lama yang harus digiring sambil berjalan.
“Ini lahir dari kondisi nyata di lapangan. Karena tidak bisa lagi berjalan, petani tersebut memodifikasi alat bajaknya agar bisa ditunggangi dari belakang. Secara fungsi tetap sama, tapi dari segi kenyamanan dan aksesibilitas jelas lebih baik,” jelas Elvandar.
Untuk kategori TTG Unggulan, Kukar mengikutsertakan Desa Batuah dengan inovasi pengelolaan sampah melalui pembakaran suhu tinggi.
Masih dari Desa Batuah, Posyandu setempat turut diikutkan dalam kategori kelembagaan berprestasi. Posyandu ini dinilai aktif dan konsisten memberikan pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa.
Sementara itu, Desa Lung Anai menjadi wakil Kukar dalam kategori Produk Unggulan melalui inovasi pengolahan cokelat yang kini dikenal lewat keberadaan Rumah Cokelat.
Produk ini diharapkan dapat mendorong penguatan ekonomi lokal berbasis potensi desa.
“Mudah-mudahan semua peserta kita bisa menyampaikan inovasinya dengan baik kepada tim penilai. Seluruh dokumen dan persiapan juga sudah kami lengkapi agar hasilnya maksimal dan membawa nama baik Kukar di tingkat provinsi,” tutupnya. (Adv)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.