OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Penanganan stunting menjadi fokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Kesehatan.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Sebagai komitmen penanganan Stunting ini, Dinas kesehatan akan memfokuskan Kucuran Bantuan Keuangan (Bankeu) Kalimantan Timur sebesar Rp 4,5 miliar untuk program tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Berau, Halijah menerangkan dari jumlah bankeu tersebut, Dinas Kesehatan akan melaksanakan program pelengkapan peralatan pengukuran untuk pendataan stunting sebanyak 112 paket. Rencananya akan disalurkan ke 112 Puskesmas Pembantu (Pustu).

Dalam paket yang akan disalurkan, ia menyebut berisi HD Meter untuk mengukur Hemogoblin (Hb) yang dinilai dibutuhkan untuk pendataan anak-anak yang stunting.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Selain pengadaan paket alat pengukuran, Dinkes Berau juga akan menanggung pemberian Pangan Keperluan Media Khusus (PMPK) pada anak-anak yang membutuhkan berdasarkan resep yang dikeluarkan oleh dokter spesialis anak.

“Untuk anak stunting di bawah dua tahun, itu kami kasih PMPK untuk mengejar pertumbuhannya,” katanya, beberapa waktu lalu.

Anak-anak yang diduga membutuhkan PMPK akan diberikan rujukan dari Puskesmas setempat ke RSUD dr Abdul Rivai. Setelahnya, jika diperlukan pemberian PMPK, maka akan ditanggung oleh Dinas Kesehatan melalui pembiayaan Bankeu tersebut.

“Makanannya dari Dinkes, yang suplai melalui Puskesmas,” ujarnya.

Selain melengkapi peralatan dan pemberian makan sesuai kebutuhan, pihaknya juga akan meningkatkan kapasitas kader Posyandu di Berau. Setidaknya sebanyak 275 Kader Posyandu akan mendapatkan pelatihan dasar-dasar penanganan dan pengentasan stunting.

“Karena mereka yang mengukur stunting, 274 kader posyandu, satu posyandu 5 orang,” ujarnya.

Dari pelatihan itu, kader akan menerima pelatihan pada konsentrasi 25 kompetensi dasar. Di mana, 25 kompetensi dasar tersebut mengacu pada ketentuan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan dilaksanakan pada masing-masing puskesmas.

“Jadi di antaranya misalnya kompetensi pengukuran status gizi, bagaimana melakukan edukasi dan sebagainya,” jelasnya.

Namun, saat ini pihaknya masih menunggu Petunjuk Teknis (Juknis) untuk pelaksanaan Bankeu tersebut. Sehingga, pelaksanaannya belum bisa diprediksi kapan akan dimulai.

“Waktu akhir tahun asistensi itu provinsi mengalihkan antara Bapelibangda Kaltim dan Dinkes Kaltim,” pungkasnya. (ant)