Fraksi Gerindra Soroti Isu Kemiskinan dalam Penetapan RPJMD Berau 2025–2029
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Berau menyoroti serius isu kemiskinan dalam rapat paripurna penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Dalam rapat yang digelar di ruang komisi gabungan, Kamis (04/09/2025), Fraksi Gerindra mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat program pengentasan kemiskinan sebagai prioritas pembangunan lima tahun ke depan.
Hal ini disampaikan oleh Sutami, Juru Bicara Fraksi Gerindra, yang mengungkapkan bahwa angka kemiskinan di Berau masih menjadi pekerjaan rumah besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada tahun 2024 tercatat sebanyak 12.350 jiwa atau sekitar 5,08 persen dari total penduduk Kabupaten Berau.
“Melihat kondisi tersebut, Fraksi Gerindra mendorong pemerintah daerah untuk menjalankan program pengentasan kemiskinan, memperluas lapangan pekerjaan, serta mendorong pengembangan sektor UMKM,” ujar Sutami.
Selain fokus pada pengentasan kemiskinan, Fraksi Gerindra juga menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat, khususnya di wilayah pedalaman dan pesisir. Menurut Sutami, peningkatan infrastruktur dasar dan konektivitas antarwilayah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata.
“Pemerintah daerah perlu mempercepat pemerataan pembangunan dalam rangka mendukung konektivitas antardaerah. Dengan disahkannya RPJMD ini, kami berharap dokumen tersebut benar-benar dijadikan pedoman dalam menentukan prioritas anggaran,” lanjutnya.
Sutami juga menegaskan bahwa Fraksi Gerindra akan menjalankan fungsi pengawasan secara konsisten terhadap pelaksanaan RPJMD, guna memastikan pemerintah daerah bekerja maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami akan terus mengawal dan mengawasi, agar program-program yang dijalankan betul-betul menyentuh kebutuhan masyarakat dan berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup mereka,” pungkasnya. (*/pan)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.