IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Wilayah Kabupaten Berau dan sekitarnya di Kalimantan Utara mengalami gempa bumi berkekuatan 4,9 Skala Richter pada Senin 21 Agustus 2024, pukul 08:01 WITA. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di koordinat 2.47 LU dan 116.85 BT dengan kedalaman 51 kilometer.

Episentrum gempa teridentifikasi sekitar 50 kilometer Barat Daya dari Bulungan dan 59 kilometer Barat Daya dari Berau.

Forecaster BMKG Tanjung Selor, Magdalena Sidaruk, melaporkan bahwa getaran gempa dirasakan di berbagai daerah. Di Tanjung Selor, intensitas getaran mencapai III MMI (Modified Mercalli Intensity), yang terasa seperti truk berlalu di dalam rumah. Di Kabupaten Berau dan Tanah Tidung, getaran menyebabkan jendela pintu berderik dan dinding berbunyi. Di Kota Tarakan, gempa membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan tentang kerusakan signifikan akibat gempa tersebut. Magdalena Sidaruk mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mempercayai berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Meskipun demikian, masyarakat disarankan untuk memeriksa kondisi bangunan mereka dan memastikan tidak ada kerusakan yang membahayakan sebelum kembali ke dalam rumah.

Sementara itu, Kabupaten Berau berada dalam status siaga terkait potensi Tsunami. Status ini dirilis oleh akun Gempa Dunia pada 20 Agustus 2024, sebagai tindak lanjut dari skenario gempa zona Seismik Megathrust Utara Sulawesi dengan kekuatan M7.9.

Kepala BMKG Berau, Ade Heryadi, menjelaskan bahwa skenario model Tsunami akibat gempa M7.9 di zona Megathrust Utara Sulawesi menunjukkan adanya ancaman bagi wilayah pesisir Berau.

“Hampir seluruh pesisir Berau berpotensi terkena dampak Tsunami jika gempa besar terjadi di zona Megathrust Utara Sulawesi,” ungkap Ade Heryadi.

Menurut Ade, Berau termasuk dalam 10 Kabupaten/Kota dengan potensi besar terjadi tsunami jika Megathrust Utara Sulawesi mengalami gempa. Status siaga saat ini memprediksi ketinggian Tsunami antara 0,5 hingga 3 meter.

Ade juga menambahkan bahwa Bumi Batiwakkal berada diapit oleh tiga sesar utama, yaitu Sesar Mangkalihat, Sesar Sangkulirang, dan Sesar Tarakan, yang juga berpotensi menyebabkan Tsunami jika terjadi pergerakan signifikan.

BMKG akan terus memantau situasi dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi. (Tim)

Editor Hardianto