IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Samarinda – Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama dalam mencapai kemajuan suatu daerah dan bangsa. Karena dengan SDM yang berkualitas tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional. Program gratispol pendidikan untuk putra-putri Kaltim, bukan hanya untuk pendidikan di dalam Kaltim, tetapi juga di luar daerah, bahkan luar negeri. Program gratis pendidikan ini diprogramkan sebagai upaya mewujudkan Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas. Semua siswq-siswi Kaltim bisa mengakses dan mengambil manfaat dari program gratis pendidikan ini.

Gubernur Kaltim H Rudy Mas’ud (Harum) dalam setiap kesempatan selalu menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan sertq meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat.

“Dengan program Gratispol Pendidikan, kita bukan hanya menghapus biaya pendidikan, tetapi juga membuka lebar pintu masa depan yang lebih cerah untuk putra putri kita di Kaltim. Karena itu, gratis pendidikan ini bukan hanya berlaku untuk pendidikan di dalam daerah, tetapi juga luar daerah dan yang di luar negeri, untuk jenjang perguruan tinggi,” tegas Gubernur Harum.

Pendidikan dan pelatihan, sambung Gubernur Harum, menjadi faktor utama dalam meningkatkan kualitas SDM. Melalui akses pendidikan yang merata, keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, serta penguatan karakter dan etika kerja, masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan zaman.

“Selain itu, dukungan dalam bentuk bantuan gratispol pendidikan, serta program pengembangan diri akan membuka lebih banyak peluang bagi putra-putri kita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, bukan saja di dalam, tetapi juga di luar Kaltim dan luar negeri. Ini diprogramkan untuk mengembangkan potensi masyarakat secara optimal,” tandasnya.

Gubernur Harum mengatakan, Kaltim saat ini merupakan provinsi dengan kualitas sumber daya manusia yang cukup baik, terbukti dengan indeks pembangunan manusia (IPM/HDI) nomor 4 di Indonesia setelah Jakarta, Yogyakarta dan Kepulauan Riau.

Dan jika dilihat secara mikro, sambung Gubernur Harum, maka beberapa indikator pendidikan masih perlu mendapatkan perhatian serius, khususnya angka partisipasi sekolah usia 19-24 yang baru mencapai 32,33 persen, yang berarti dari 100 penduduk seharusnya kuliah, baru 32 orang yang menempuh pendidikan tinggi atau ada 68 orang yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

“Apalagi Provinsi Kalimantan Timur telah dibangun menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diharapkan dapat menjadi pusat peradaban baru di Indonesia. Untuk mendukung IKN Pemprov Kaltim harus menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Melalui program gratispol pendidikan kita bisa mewujudkan itu semua,” ujar Gubernur Harum.

Hal senada juga disampaikan Wakil Gubernur Kaltim H Seno Aji pada setiap kesempatan selalu mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam memajukan pendidikan di Kaltim. Selain pemerintah, orangtua juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak mereka.

“Anak-anak adalah penerus bangsa. Jika kita ingin bangsa ini maju dan sejahtera, kita harus menanamkan pendidikan sejak dini. Jangan sampai ada anak-anak yang terlantar atau tidak mendapatkan haknya untuk belajar,” pesan Seno Aji.

Untuk payung hukum pelaksanaan gratispol pendidikan lanjut Seno Aji, saat ini Peraturan Gubernur (Pergub) mengenai program Gratispol saat ini sedang dalam proses di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. (Kaltimprov.go.id)