IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, resmi membuka acara perayaan Hari Jadi ke-21 Kelurahan Gunung Tabur dan Abut Bassar ke-3 Tahun 2024. Acara ini dilaksanakan di Museum Batiwakkal Gunung Tabur, dengan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari Kabupaten Berau.

Dalam sambutannya, Bupati Sri Juniarsih menyampaikan apresiasi dan kegembiraannya atas pelaksanaan acara tersebut.

“Kegiatan-kegiatan kebudayaan seperti ini sangat penting. Kami berharap acara ini dapat meningkatkan semangat kita semua untuk terus melestarikan adat dan budaya,” ujar Bupati.

Abut Bassar merupakan perwujudan kecintaan terhadap adat budaya Indi Muyanta, yang merupakan salah satu suku asli di Kabupaten Berau. Acara ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat dan memperkenalkan tradisi adat Indi Muyanta kepada khalayak umum.

Bupati Sri Juniarsih juga menekankan pentingnya pelestarian tradisi. “Jangan sampai kita meninggalkan tradisi seperti ini. Sebaliknya, kita harus terus melestarikannya agar dapat menjadi pengetahuan dan warisan yang berharga bagi generasi mendatang,” jelasnya.

Gunung Tabur, sebagai bagian dari Bumi Batiwakkal, memiliki tiga suku budaya asli yang perlu dilestarikan: Suku Dayak, Bajau, dan Banuan. Dalam rangka melestarikan budaya ini, Pemerintah Kabupaten Berau merencanakan pembangunan kawasan terpadu sebagai pusat seni dan budaya, termasuk taman budaya dan balai adat. Selain itu, program unggulan juga mencakup penataan bangunan bersejarah, keraton, serta makam bersejarah yang ada di kawasan tersebut.

Bupati menambahkan bahwa mempromosikan kegiatan kebudayaan merupakan tugas penting dari dinas-dinas terkait.

“Dinas-dinas yang terkait harus terus mendampingi dan mendorong kegiatan seperti ini, mengingat Berau adalah salah satu mitra ibu kota Nusantara,” tutupnya.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, Pemerintah Kabupaten Berau berkomitmen untuk menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya lokal serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tradisi dan sejarah daerah. (ADV/Tim)

Editor: Hardianto