IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Permasalahan akses jalan usaha tani dan keterbatasan pupuk bagi petani dan pekebun di wilayah pesisir Kabupaten Berau menjadi perhatian serius DPRD Berau. Anggota Komisi II DPRD Berau, Frans Lewi, menegaskan bahwa kedua persoalan tersebut menjadi prioritas yang akan diperjuangkan pada tahun ini.

Frans mengungkapkan bahwa keluhan tersebut disampaikan langsung oleh para petani dan pekebun saat dirinya menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di kawasan pesisir selatan Kabupaten Berau beberapa waktu lalu.

“Masalah ini sudah saya terima sendiri masukannya dari para petani dan pekebun, yang saya datangi saat Musrenbang di daerah pesisir selatan,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

Menurut Frans, kondisi jalan usaha tani di beberapa kampung seperti Tembudan sangat memprihatinkan. Akibatnya, proses distribusi hasil panen menjadi terkendala dan memengaruhi pendapatan petani.

“Ketika petani dan pekebun sudah panen, namun akses keluar kendaraan mereka susah bahkan sulit dilalui, bagaimana mereka bisa memasarkan hasil kebunnya?” ungkapnya.

Selain infrastruktur, ketersediaan pupuk juga menjadi tantangan utama, terutama bagi petani kelapa sawit di wilayah pesisir. Pasokan yang terbatas membuat produktivitas pertanian menurun.

“Perlu adanya regulasi yang tepat untuk mengatasi kebutuhan pasokan pupuk ini, agar para petani tidak kesulitan dalam meningkatkan hasil kebunnya,” tambah Frans.

Ia menekankan, jalan usaha tani memiliki peran strategis dalam menunjang produktivitas pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani, karena memudahkan akses distribusi hasil panen serta mobilitas alat dan mesin pertanian.

Frans pun berharap, pemerintah daerah bisa segera mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dan perbaikan jalan usaha tani serta memperkuat sistem distribusi pupuk bagi para petani dan pekebun di wilayah pesisir Berau. (ADV)