Kasus Pembunuhan Karyawan PT PAMA Persada: Pelaku Sakit Hati karena Di-Bully
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Polisi mengungkap motif pembunuhan yang melibatkan karyawan PT PAMA Persada. Seperti diketahui, pria berinisial MSU (22), Karyawan PT PAMA Persada di Wilayah Binungan menusuk rekan kerjanya berinisial RS (29) hingga tewas. Polisi menyebut motif pelaku membunuh karena sakit hati dengan ucapan korban. Peristiwa penusukan ini terjadi pada Minggu (30/1/2025) dini hari, di Mess C5 Karyawan PT. PAMA Persada di Wilayah Binungan.
Kasi Humas Polres Berau AKP Ngatijan menyampaikan, pembunuhan dipicu sakit hati kerap di-bully (diejek atau dirundung) oleh korban. Puncaknya pada malam hari kejadian, tersangka MSU yang melihat RS sedang tertidur pulas langsung menusuk di bagian perut sebelah kanan.
“Mereka sama-sama pendatang dari Pulau Jawa. Tersangka memang sering di-bully dan timbul sakit hati yang berujung penusukan,” katanya, Selasa (4/2/2025).
Lanjut Ngatijan, korban pertama kali ditemukan terbaring lemas di lantai kamar oleh dua rekan sekamar bersimbah darah.
“Awalnya, tidak diketahui siapa pelaku penikaman karena kondisi lampu kamar mati dan keadaan kamar gelap. Tersangka habis menikam korban langsung kembali ke kamarnya di C4,” jelasnya.
Setelah itu, rekan sekamar korban melapor kepada pihak medic PT PAMA untuk langsung dilakukan penanganan pertama, dan melapor kejadian kepada pihak safety dan eksternal officer PT PAMA.
“Pihak perusahaan langsung mengecek CCTV dan langsung mengamankan tersangka MSU di kamarnya (Mess C4). Kemudian langsung diserahkan kepada kami,” jelasnya.
Ngatijan menambahkan, korban RS sempat dilakukan pertolongan pertama gawat darurat dan langsung dilarikan ke RSUD dr Abdul Rivai di Tanjung Redeb.
“Namun saat dilakukan penanganan di rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong,” tandasnya.
Tersangka MSU telah ditahan atas kasus pembunuhan terhadap rekan kerjanya. Tersangka dijerat Pasal 351 Ayat 2 KUHP tentang Penganiayaan dan 340 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman maksimal 20 tahun atau penjara seumur hidup.
Sementara itu, Perwakilan PT Pama Persada Nusantara, Frans, yang dikonfirmasi terkait kejadian ini enggan memberikan komentar.
Diketahui, kabar yang beredar sebelumnya, pelaku sempat terlibat cekcok dengan salah satu rekan kerjanya bernama Andika. Untuk menghindari konflik lebih lanjut, Andika disarankan oleh rekan-rekannya untuk tidur di kamar senior yang berbeda.
Namun, pada dini hari sekitar pukul 3-4 pagi, pelaku yang mengenakan masker dan jaket, membawa pisau dan menusuk seorang karyawan RS yang berada di kamar tersebut. Setelah melakukan aksinya, pelaku keluar dari kamar dan kemudian melakukan aktivitas seperti biasa, termasuk salat subuh dan sarapan di kantin, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
“Bukan salah tusuk ,kalau Andika tidak pindah kamar, mungkin Andika yang kena duluan, keduanya sama-sama target,” isi pesan yang diterima media ini.
Muncul dugaan bahwa pelaku memiliki dua kepribadian dan dendam akibat perundungan (bullying) di tempat kerja. Pelaku dikenal rajin beribadah, bahkan mengikuti kegiatan mengaji dan hafalan. Selain itu, pelaku juga merupakan salah satu mekanik terbaik di site. (*/Divana)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.