IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb — Di tengah tantangan ketahanan pangan nasional, Kabupaten Berau berupaya keras mewujudkan swasembada beras melalui perluasan atau cetak sawah. Target tahun ini mendapatkan dana kontruksi dana dari APBN tahun 2026,  pemerintah daerah optimistis dapat memaksimalkan 425 hektare lahan baru atau cetak sawah untuk meningkatkan produksi padi.

Langkah tersebut disertai dengan program bimbingan teknis dan pendampingan intensif kepada Brigade Pangan yang menjadi garda terdepan program strategis ini. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Berau kini fokus memberdayakan petani di empat kampung di tiga kecamatan.

“Lahan seluas 425 hektare tersebut tersebar di Kampung Labanan Jaya, Gunung Tabur, Melati Jaya, dan Merancang Ulu di Kecamatan Gunung Tabur, serta Buyung-buyung,” kata Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Optimalisasi Lahan Dinas TPHP Berau, Untung Pamilih, Kamis (06/11) kamarin.

Dari 100 kampung di Berau, Buyung-buyung dan Semurut mencatat lahan pertanian paling luas dan aktif. Buyung-buyung saja memiliki lebih dari 300 hektare lahan pertanian. “Jika dapat dikembangkan optimal tahun ini, bisa bertambah 200 hektare lagi,” ungkapnya.

Data Dinas TPHP mencatat, Berau memiliki total lahan pertanian 7.231,66 hektare. Dari jumlah itu, 810,90 hektare merupakan lahan eksisting yang sudah produktif, 1.846,94 hektare lahan cadangan, dan 4.573,82 hektare lahan potensial yang masih bisa dioptimalkan.

Meski demikian, Untung menekankan bahwa produksi beras tidak semata ditentukan oleh luas lahan. “Faktor kontur tanah dan cuaca juga sangat mempengaruhi hasil panen,” jelasnya.

Dengan potensi lahan yang masih sangat luas, Berau berpeluang besar menjadi salah satu sentra produksi pangan di Kalimantan Timur. Keberhasilan program ini akan mengurangi ketergantungan pasokan beras dari luar daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Program swasembada pangan yang digaungkan pemerintah pusat kini menemukan momentum implementasi nyata di garis terdepan. Berau diharapkan dapat membuktikan, dengan pembinaan tepat dan pemanfaatan lahan optimal, kedaulatan pangan bukan sekadar slogan. (ADV*/pan).