IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Reni Yanita, menegaskan bahwa pembangunan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) akan lebih diarahkan pada revitalisasi dan penguatan fasilitas pendukung produksi, khususnya dari sisi peralatan.

“Fokus kami dalam pembangunan DAK Sentra IKM adalah bagaimana merevitalisasi sentra dengan melengkapi peralatan yang ada. Untuk sektor tenun misalnya, keberadaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sangat krusial untuk menunjang proses produksi hingga tahap akhir,” ungkap Reni dalam kunjungannya di Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau.

Ia menjelaskan bahwa meskipun galeri atau showroom di sentra IKM dapat menjadi nilai tambah, namun yang menjadi prioritas utama tetap pada aspek yang secara langsung menunjang produktivitas para pengrajin.

Lebih lanjut, Reni menyoroti tantangan utama yang dihadapi pelaku IKM, yakni ketersediaan dan stabilitas bahan baku. Ia mencontohkan, tingginya harga benang saat pesanan datang dapat menjadi hambatan serius bagi keberlangsungan usaha tenun.

“Karena itu, penting untuk menyusun roadmap jangka menengah hingga panjang, lima sampai sepuluh tahun ke depan, guna memperkuat ekosistem produksi. Mulai dari ketersediaan benang, proses pengolahan, hingga strategi pemasarannya,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Reni juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat sentra IKM di berbagai daerah. Ia mendorong pemerintah daerah, mulai dari wakil bupati hingga bupati, untuk menggandeng pelaku usaha besar seperti perusahaan tambang agar berperan sebagai offtaker atau mitra pendukung sentra IKM, termasuk Sentra Tenun Berau.

“Dukungan dari sektor swasta sangat penting agar keberadaan sentra IKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan menjadi penggerak ekonomi lokal,” tutup Reni. (Divana)