IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Reni Yunita, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong pemerataan pengembangan wastra nasional di seluruh pelosok tanah air.

Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Reni menyampaikan pentingnya setiap daerah menggali potensi budaya lokal melalui wastra, seperti batik dan tenun yang khas dan autentik.

“Batik memang lebih dulu berkembang di Jawa dan menjadi bagian dari keseharian masyarakatnya. Namun, bukan berarti daerah lain seperti Kalimantan tidak bisa membangun kekuatan wastra sendiri,” ujar Reni.

Ia mencontohkan sarung Samarinda sebagai bentuk kekayaan budaya lokal yang memiliki ciri khas tersendiri. Pemerintah, melalui Balai Batik sebagai unit teknis di bawah Kementerian Perindustrian, berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada daerah-daerah yang belum memiliki identitas wastra yang kuat. Bentuk dukungan tersebut meliputi pelatihan, pendampingan, hingga penciptaan motif baru yang mencerminkan kekhasan lokal.

“Kami mengimbau setiap kabupaten/kota untuk aktif menggali potensi wastra mereka, baik dalam bentuk batik, tenun, jumputan, maupun kombinasi teknik tradisional lainnya. Pemerintah siap membantu,” tegas Reni.

Selain penguatan produksi, Reni juga menekankan pentingnya penguasaan teknik pemasaran modern. Ia menyebut platform digital seperti TikTok, Instagram, dan fitur live shopping sebagai sarana efektif untuk memperluas pasar produk wastra.

Namun, ia mengingatkan agar kualitas tetap menjadi prioritas. “Jangan hanya mengejar tampilan luar. Produk harus berkualitas agar konsumen tidak kecewa dan tetap setia membeli,” pesannya.

Di akhir kunjungannya, Reni menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda untuk lebih mencintai wastra asli Indonesia. Ia mengimbau agar masyarakat, khususnya anak muda, memilih batik tulis atau batik cap daripada batik printing.

“Kalau beli batik, minimal pilih yang batik cap. Itu buatan tangan, bukan sekadar cetakan. Nilainya jauh lebih tinggi,” tutupnya.

Kunjungan kerja ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun industri wastra sebagai kekuatan ekonomi sekaligus penjaga identitas budaya bangsa. (Divana)