Kepala UPBU Kalimarau Koordinasi dan Survei Potensi Rute Penerbangan Kalimarau – YIA
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Kepala Badan Layanan Umum Kantor UPBU Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin, bersama Kepala Subbag Tata Usaha dan Keuangan, Yudhy Anggara, serta staf, baru-baru ini melaksanakan koordinasi dengan General Manager Yogyakarta International Airport (YIA), Rully Artha.
Pertemuan ini fokus pada rencana pengoperasian rute penerbangan baru dari Kalimarau ke Yogyakarta serta studi banding mengenai pengelolaan manajemen kepegawaian operasional untuk optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM) di Bandara Kalimarau.
Dalam koordinasi tersebut, dibahas hasil survei potensi pengoperasian rute penerbangan di Bandara Kalimarau. Survei tersebut menunjukkan bahwa 99,6% responden mendukung pembukaan rute penerbangan baru, baik dari maupun ke Bandara Kalimarau. Rincian survei mengungkapkan bahwa 41,4% responden (1.065 orang) menginginkan adanya rute langsung menuju Yogyakarta, sedangkan 36,9% responden (950 orang) lebih memilih rute langsung menuju Makassar. Sebanyak 6% responden (154 orang) tertarik dengan rute baru menuju Denpasar.
Sejumlah responden lainnya mengusulkan berbagai rute baru, termasuk Kalimarau – Solo, Kalimarau – Semarang, Kalimarau – Malang, Kalimarau – Toraja, Kalimarau – Surabaya, Kalimarau – Bandung, Kalimarau – Pontianak, hingga Kalimarau – Bandara Dhoho, Kediri.
Rully Artha menilai bahwa pengelompokan hasil survei minat rute penerbangan ini merupakan strategi efektif untuk mempromosikan potensi serta kebutuhan rute penerbangan. Ia menekankan bahwa selain melibatkan analisis dari maskapai, bandara perlu memberikan gambaran yang jelas agar kebutuhan masyarakat dapat diakomodasi dengan baik.
“Kami juga menyarankan agar penambahan rute penerbangan dapat disinergikan dengan penerbangan yang sudah ada. Sehingga lebih optimal dalam memenuhi kebutuhan wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara),” ujar Rully.
Lebih lanjut, Rully menekankan pentingnya mempertimbangkan efektivitas rute penerbangan. Tidak hanya sekadar point-to-point, rute penerbangan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan transit pesawat untuk memastikan keterisian maskapai.
“Diharapkan rute penerbangan baru dapat memenuhi kebutuhan pelaku usaha dalam mengirimkan kargo barang, mendukung ekspor melalui Bandara Kalimarau yang direncanakan dalam program National Logistic System (NLE),” imbuhnya.
Koordinasi ini diharapkan dapat mempercepat realisasi rute penerbangan baru yang akan meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan Kalimantan. (*)
Editor: Hardianto
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.