IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau kembali mendapatkan perhatian atas komitmennya dalam menjaga dan melestarikan alam, baik di sektor kehutanan maupun kelautan. Dalam upaya berbagi pengetahuan mengenai manfaat dari konservasi sumber daya alam, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, diundang sebagai narasumber dalam perayaan tahun ke-10 Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). Acara yang digelar di Melati Glass House Hutan Kota Platara, Jakarta, tersebut berlangsung pada Rabu (4/12/2024) lalu.

Mengusung tema “Together, We Find a Way,” perayaan 10 tahun YKAN ini menjadi bentuk apresiasi atas semua kolaborasi bersama mitra dalam menjalankan berbagai program konservasi di sektor kelautan dan kehutanan di 14 provinsi di Indonesia. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memperkuat komitmen semua pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan ke depan demi pelestarian alam bagi generasi mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Juniarsih berbagi wawasan tentang kebijakan dan program yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Berau untuk menjaga kelestarian alam. Ia juga menyampaikan capaian hasil kerjasama dengan YKAN dalam rangka perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem alam di Kabupaten Berau. Bupati Sri menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, yang berdampak positif bagi keberlanjutan generasi mendatang.

Berau, yang dikenal dengan sebutan Bumi Batiwakkal, memiliki hutan lindung seluas 80.000 hektare. Potensi alam ini menjadikan Kabupaten Berau sebagai salah satu daerah percontohan dalam praktek konservasi dunia. Dampak positif dari upaya konservasi ini dirasakan tidak hanya oleh alam, tetapi juga oleh masyarakat sekitar, khususnya terkait kegiatan konservasi di darat dan perairan pesisir. Bupati Sri menjelaskan bahwa banyak manfaat yang diperoleh dari berbagai praktek konservasi tersebut.

Sri Juniarsih juga mengungkapkan keberhasilan program SIGAP, yang merupakan inisiatif YKAN bersama program SIGAP Sejahtera. Program ini langsung membantu 100 kampung yang tersebar di 12 Kecamatan di Kabupaten Berau, bekerja sama dengan kepala kampung dan aparat kampung dalam tata kelola dan pemberdayaan potensi lokal di masing-masing desa.

Bupati juga menyampaikan hasil kerjasama yang berhasil dalam memanfaatkan sumber daya alam di daerahnya, seperti penanaman kakao untuk menghasilkan coklat yang berkualitas tinggi. Hal ini turut mendukung pemberdayaan ekonomi lokal.

Salah satu contoh sukses kolaborasi Pemkab Berau dan YKAN adalah program SECURE (Shrimp Carbon Aquaculture) Inisiatif. Program ini bertujuan untuk merestorasi ekosistem mangrove sambil meningkatkan produksi tambak udang tradisional. Dengan meminimalisir areal budidaya tambak hingga 20% dan memanfaatkan 80% untuk lahan ekosistem mangrove, program SECURE berhasil mengangkat sumber daya alam di Kampung Pegat Betumbuk tanpa merusak habitat alami. Seluas 100 hektar tambak udang yang dikelola dengan metode ini, terbukti mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat pesisir tanpa merusak lingkungan.

“Program SECURE sangat memberikan manfaat bagi kami, karena kami bisa tetap melestarikan hutan mangrove tanpa menghilangkan mata pencaharian warga pesisir. Berkat YKAN, kami bisa mendukung upaya pelestarian alam tanpa mengorbankan perekonomian masyarakat,” ujar l Sri Juniarsih.

Sri Juniarsih juga menambahkan bahwa program-program Pemkab Berau sejalan dengan visi dan misi YKAN. Menurutnya, ini merupakan kolaborasi yang luar biasa, mengingat potensi alam Kabupaten Berau yang sangat besar, baik di sektor kelautan maupun kehutanan.

“Alhamdulillah, Kabupaten Berau memiliki potensi alam yang luar biasa, dan kami terus berupaya menjaga dan mengelola potensi-potensi tersebut secara berkelanjutan. Terima kasih kepada YKAN yang selalu mendukung upaya kami dalam meningkatkan pengelolaan sumber daya alam. Ini menjadi semangat bagi kami untuk terus mengedukasi masyarakat dalam menjaga dan mengelola alam di masing-masing desa,” tambahnya.

Sri mengingatkan pentingnya menjaga dan melestarikan sumber daya alam untuk masa depan. “Hutan adalah sumber kehidupan kita. Dengan menjaga hutan, kita bisa memberikan yang terbaik untuk dunia. Sebagai pemerintah daerah, kami berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan hutan di Kabupaten Berau, untuk Indonesia dan untuk dunia,” pesannya.

Perayaan 10 tahun YKAN ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga konservasi untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dalam menghadapi tantangan lingkungan dan keberlanjutan alam. (*/Prokopim)