IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) terus mendorong penguatan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan program Koperasi Merah Putih.

Saat ini, program tersebut telah memasuki tahap kedua, dengan dua kampung yakni Batu Rajang dan Apau Indah yang bergabung dalam skema koperasi desa dari total 110 koperasi yang direncanakan secara nasional.

Kepala Diskoperindag Kabupaten Berau, Eva Yunita, menjelaskan bahwa keberadaan dua kampung tersebut menjadi momentum penting untuk memperluas kapasitas dan jangkauan perekonomian berbasis koperasi di Bumi Batiwakkal.

Baca Juga:
Berau Tegaskan Komitmen Perlindungan Anak, Targetkan KLA Tingkat Utama
Angkat Potensi Lokal, Pesta Manutung Jukut Kembali Digelar Tahun Ini
Wabup Berau Buka Expo Biatan 2025, Tekankan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

“Ini menjadi momentum terbaik Berau untuk meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat. Saat ini kita sedang masuk ke tahap kedua, yakni persiapan prosedural dan teknis yang akan dipusatkan di Kampung Apoinda,” jelas Eva.

Pada tahap kedua ini, yang berlangsung dari Juli hingga Oktober 2025, fokus utamanya adalah pada persiapan pengurus koperasi, termasuk peningkatan kompetensi dan pemahaman tentang tata kelola koperasi.

“Tahap ini kita isi dengan sosialisasi dan pelatihan agar para pengurus benar-benar memahami sistem perkoperasian. Mereka dipilih melalui musyawarah desa, jadi kami percaya yang ditunjuk adalah orang-orang yang kompeten,” tambahnya.

Baca Juga:
Tunggu Surat dari BGN, Pemkab Berau Siapkan Tiga Lokasi Dapur MBG
Tradisi “Tulak Bala” Buang Na’as di Talisayan Jadi Daya Tarik Wisata Budaya Berau
Peningkatan Kapasitas Anggota, DWP Berau Adakan Workshop Tiga Keterampilan Utama

Eva juga menjelaskan bahwa karena program ini bersifat nasional, maka petunjuk teknis (juknis) serta pembiayaan akan diatur oleh pemerintah pusat. Pihaknya saat ini masih menunggu arahan resmi serta penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang akan mengatur mekanisme permodalan dan pembiayaan koperasi.

“Begitu PMK diterbitkan, kita akan tahu mekanisme mendapatkan modal. Kami di daerah siap melakukan pelatihan-pelatihan, apalagi jika mendapat dukungan anggaran dari APBD Perubahan,” pungkasnya.

Sejauh ini, Koperasi Merah Putih yang telah terbentuk di Berau disebut sudah berbadan hukum dan siap untuk memasuki fase operasional berikutnya. Eva menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendampingan agar koperasi-koperasi ini mampu tumbuh mandiri dan berkelanjutan, sesuai misi nasional dalam membangun ekonomi berbasis kerakyatan. (Divana)