Kunjungan Wisata Berau Meningkat Signifikan, Lampaui Target RPJMD
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Pariwisata Kabupaten Berau terus menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Setiap tahunnya, jumlah kunjungan wisatawan ke Bumi Batiwakkal semakin meningkat, bahkan melampaui target yang telah ditetapkan.
Hingga Oktober 2024, tercatat sebanyak 412.333 wisatawan yang berkunjung ke Berau, terdiri dari 2.438 wisatawan mancanegara dan 409.895 wisatawan domestik. Angka ini tidak hanya menunjukkan kesuksesan, tetapi juga menggambarkan konsistensi upaya yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau.
Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, mengungkapkan bahwa pencapaian jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2024 melampaui target yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2025. Dalam RPJMD tersebut, target kunjungan wisatawan pada tahun 2024 adalah 236.141 orang, namun angka yang tercatat sudah jauh lebih tinggi.
“Pencapaian ini merupakan bukti keberhasilan upaya kami dalam mempromosikan pariwisata di Berau,” ujar Ilyas.
Pencapaian jumlah kunjungan yang semakin meningkat ini tidak terjadi begitu saja. Disbudpar Berau telah bekerja keras dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisata sejak tahun 2020. Pada tahun 2020, angka kunjungan tercatat 127.396 wisatawan, meningkat menjadi 141.483 pada tahun 2021, dan 397.337 pada tahun 2022. Pada tahun 2023, jumlah kunjungan mencapai 422.592 wisatawan, dan pada tahun 2024 ini, Ilyas optimis angka tersebut akan terus meningkat.
“Kami yakin hingga akhir tahun nanti, jumlah kunjungan akan terus meningkat, bahkan melampaui angka tahun lalu,” tambahnya.
Pengembangan Event Lokal Menuju Skala Nasional
Salah satu strategi utama untuk menarik lebih banyak wisatawan adalah dengan menggelar berbagai event yang menarik. Disbudpar Berau berencana memperbesar skala event-event lokal yang sudah ada agar bisa menjadi bagian dari kalender event nasional (KEN). Beberapa event lokal yang berpotensi menjadi event nasional antara lain Irau Manutung Jukut, Maratua Jazz, dan Meja Panjang.
Namun, untuk mendapatkan status sebagai event nasional, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Di antaranya adalah konsistensi waktu pelaksanaan event yang tidak boleh berubah, serta rangkaian kegiatan yang harus berlangsung selama 7 hingga 10 hari, bukan hanya sehari. Selain itu, event tersebut juga harus dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Meskipun Disbudpar Berau telah mengajukan beberapa event untuk menjadi bagian dari kalender nasional, pengajuan tersebut belum diterima oleh pemerintah pusat. Salah satu alasan utamanya adalah ketidakstabilan waktu pelaksanaan dan kurang lengkapnya rangkaian acara.
“Kami akan memperbaiki hal tersebut dengan menambah rangkaian kegiatan, serta memastikan waktu pelaksanaan tetap konsisten,” kata Ilyas.
Kolaborasi dengan Pihak Ketiga untuk Dampak Ekonomi
Selain berfokus pada penyelenggaraan event, Disbudpar Berau juga menggandeng pihak ketiga atau perusahaan untuk membantu pelaksanaan event. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa event yang digelar tidak hanya sukses dari segi penyelenggaraan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang luas, khususnya bagi masyarakat Berau. Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa manfaat jangka panjang bagi perekonomian lokal.
Tak hanya itu, Disbudpar Berau juga terus memperkuat promosi pariwisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Kepala Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Disbudpar Berau, Fitriansyah, menjelaskan bahwa pihaknya kini aktif melakukan promosi melalui berbagai saluran. Salah satunya adalah dengan menjalin kerja sama dengan beberapa kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Yogyakarta, serta sembilan kabupaten/kota se-Kalimantan Timur.
Promosi juga dilakukan dengan memasang videotron dan baliho yang menampilkan potensi wisata Kabupaten Berau di lokasi strategis. Selain itu, promosi dilakukan di Bandara Samarinda dan Balikpapan, yang menjadi pintu masuk utama wisatawan ke Berau.
“Kami terus berusaha menarik perhatian wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, dengan menampilkan berbagai potensi wisata yang dimiliki Berau,” kata Fitriansyah.
Dampak Positif Bagi Masyarakat
Ilyas Natsir berharap, dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, akan tercipta efek berantai yang positif bagi masyarakat Berau.
“Kami berharap dengan tingginya jumlah kunjungan, masyarakat Berau juga merasakan dampaknya, khususnya dalam hal kesejahteraan,” tandasnya.
Dengan langkah-langkah strategis yang terus dilakukan, Kabupaten Berau tidak hanya mengejar angka kunjungan, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas serta keberlanjutan pariwisata di daerah ini. Berau siap untuk menjadi destinasi wisata yang lebih dikenal dan menjadi andalan pariwisata di Indonesia, dengan memberikan pengalaman wisata yang berkualitas bagi semua pengunjung. (ADV/Tim)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.