IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.IDTenggarong — Tingginya angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menjadi sorotan. Kepala  Desa Bakungan, Arlusdiansyah, menilai lemahnya infrastruktur layanan dasar seperti posyandu menjadi salah satu penyebab tak langsung yang masih luput dari perhatian.

“Di desa kami ada lima posyandu balita, tapi hanya dua yang memiliki tempat sendiri. Sisanya masih menumpang. Jadi pelayanannya belum maksimal,” ujar Arlusdiansyah saat ditemui di ruangannya, Kamis (26/6/2025).

Ia menekankan, keterbatasan fasilitas membuat kenyamanan ibu hamil dan balita saat berkunjung ke posyandu ikut terganggu. Padahal, menurutnya, fasilitas yang layak akan mendorong kunjungan rutin masyarakat.

“Kalau ibu datang ke posyandu, harusnya ada tempat bermain untuk balitanya, tempat duduk yang cukup, dan ruang pelayanan yang ramah,” imbuhnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur per Mei 2025, Kukar mencatatkan enam kasus kematian ibu, tertinggi bersama Kota Samarinda. Angka ini merupakan bagian dari total 26 kasus kematian ibu yang terjadi di seluruh Kaltim dalam periode yang sama.

Dari seluruh kasus tersebut, penyebab terbanyak berasal dari komplikasi non-obstetrik (42 persen), disusul hipertensi dalam kehamilan dan masa nifas (38 persen), serta perdarahan obstetrik (12 persen).

Mayoritas kasus disebut tidak sempat ditangani secara optimal karena keterlambatan deteksi dini dan sistem rujukan yang belum efektif. (Adv)