OKEGAS.ID, Tanjung Redeb- Menjadi kampung berstatus mandiri bukanlah hal yang mudah bagi Kampung Tepian Buah, yang terletak di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau. Banyak proses dan upaya yang dilalui oleh kampung dengan penduduk asli Suku Dayak Kenyah itu, untuk sampai pada status kampung mandiri.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah kampung bersama dengan masyarakatnya adalah bergotong-rotong dalam pengadaan air bersih.

Kepala Kampung Tepian Buah, Surya Emi Susanti menyebut sebelumnya masyarakat hanya dapat menggunakan air PDAM tiga kali dalam seminggu.

“Memang sudah ada PDAM, tapi ngalirnya itu seminggu tiga kali. Cuma per jam dan akhirnya tidak mampu mencukupi kebutuhan mmasyaraka,” ucap Emi, Kamis (18/7/2024).

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Kekurangan air bersih itu kemudian menjadi PR bagi pemerintah kampung untuk mencari sumber air baru yang dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bertepatan dengan itu, kehadiran Patriot Negeri pada masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Berau, Muharram-Agus Tantomo, Kampung Tepian Buah menunjuk salah satu air terjun di kampung setempat sebagai sumber air bersih.

“Jadi karena air ini terus keluhannya masyarakat, akhirnya kami berupaya bagaimana caranya supaya Kampung Tepian Buah ini bisa memiliki sumber air. Nah ternyata ada sumber air terjun yang kami lihat sangat potensi. Kebetulan saat itu ada anak Patriot Negeri yang membidangi soal air dan mengerti, maka kami tunjukkanlah lokasinya, ” jelasnya.

Adapun langkah pertama yang dilakukan untuk memastikan kelayakan air terjun tersebut sebagai sumber air bersih adalah dengan menghitung kemiringan permukaan laut dari sumber air. Dan hasilnya, kemiringan mencapai 140 derajat dan sangat layak digunakan.

“Jadi sekarang sistem kami itu pipanya sampai ke air terjun, kami pasang manual saja. Dan sekarang sudah mengalir sampai ke rumah-rumah,” sebutnya.

Hal itu berlangsung sejak tahun 2019 denga proses pemasangan bertahap dan gotong-royong dari masyarakat. Adapun pemasangannya menggunakan dana partisipasi dari masyarakat.

“Kalau dana desa terbatas, akhirnya swadaya masyarakat. Nanti dari rumah ini beli pipa, sambung lagi ke sana beli pipa.Tapi masyarakat mau. Bahkan ada yang menyumbang dan tanam modal,” sambungnya.

Selain itu, Emi juga menyebut pemerintah kampung telah membuat Peraturan Kampung (Perkam) sendiri terkait air bersih untuk masyarakat, yaitu iuran per bulan yang ditentukan sesuai kebutuhan masyarakat. Ada empat kelas kategori pembayaran, diantaranya kelas usaha yang digunakan pelaku usaha depo air minum akan membayar Rp 150 ribu per bulan, kelas masyarakat ekonomi menengah membayar Rp 100 ribu per bulan, kelas ekonomi rendah Rp 75 hingga Rp 50 ribu per bulan.

“Itu sudah pemakaian siang malam tanpa henti dan itu juga berdasarkan kesepakatan dengan masyarakat. Tapi baru akan kami terapkan di bulan Agustus mendatang, karena kemarin kami habis mubes dan sebagai tuan rumah, saya bebaskan,” ucapnya.

Iuran air bersih tersebut dikatakannya akan masuk ke dalam Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) yang pada akhirnya akan kembali lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kampung Tepian Buah.

“Dan kalau kami hitung dengan jumlah rumah, sebulan bisa Rp 24 juta. Ada 116 rumah. Itu pun RT 4 belum nyambung. Rencana nanti kami akan bekerjasama dengan kampung sekitar, yaitu Kampung Harapan Jaya dengan Gunung Sari. Kami akan memberikan air itu ke mereka,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas memberikan apresiasi kepada Kampung Tepian Buah atas pencapaian yang berhasil diraih, yakni status sebagai kampung mandiri. Pencapaian ini diraih melalui kerja keras pemerintah kampung dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, termasuk pengelolaan air bersih yang kini dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga.

Menurut Sri Juniarsih, prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi para kepala kampung lainnya untuk terus berusaha keras memajukan kampung mereka masing-masing.

“Dengan adanya prestasi ini, saya berharap para kepala kampung lainnya dapat termotivasi untuk melakukan yang terbaik dalam rangka memajukan kampung mereka,” ujar Sri Juniarsih. (ADV)

Reporter: Novta