Optimalkan Sektor Tambang, Berau Kembangkan Logistik Udara dengan Pesawat Kargo Khusus

IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Kabupaten Berau, yang dikenal dengan potensi tambang melimpah, kini tengah mengembangkan sektor logistik udara untuk mendukung perekonomian lokal, khususnya sektor tambang. Program pengoperasian pesawat kargo khusus ini bertujuan untuk mempermudah pengiriman barang dan kargo, termasuk barang berkapasitas besar dan berbahaya yang dibutuhkan oleh industri tambang dan sektor lainnya.

Ferdinan Nurdin, Kepala BLU UPBU Kelas I Kalimarau, menjelaskan bahwa meskipun sektor tambang di Berau telah berkembang pesat, masih terdapat tantangan dalam sistem distribusi barang. Dengan adanya pilihan transportasi udara, laut, dan darat, pesawat kargo diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik dan mempercepat pengiriman barang.

“Kami memberikan pilihan baru bagi para pelaku usaha di Berau, terutama yang membutuhkan pengiriman barang dalam jumlah besar dan urgent. Dengan pesawat kargo khusus ini, barang yang sebelumnya dikirim menggunakan pesawat reguler seperti Batik Air atau Super Air Jet (SAJ), kini bisa lebih cepat dan aman,” ungkap Ferdinan.

Pesawat kargo yang dioperasikan dirancang untuk mengangkut barang berkapasitas besar, termasuk barang berbahaya (dangerous goods). Pesawat jenis Seri mampu membawa hingga 15 ton, sementara tipe NG dapat mengangkut barang hingga 20 ton, memberikan solusi lebih efisien untuk kebutuhan logistik industri.

Program ini sudah dimulai dengan ekspor pertama menggunakan pesawat kargo pada 29 Juli 2024, menandai langkah penting dalam pemanfaatan transportasi udara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Diharapkan, dengan adanya pengoperasian pesawat kargo, Berau dapat memperlancar distribusi barang, mempercepat proses ekspor, dan menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas di kawasan tersebut.

Dengan pengembangan logistik udara ini, Berau berharap dapat memperkuat daya saing industri lokal, mendukung sektor tambang, serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat dan pelaku usaha di wilayah tersebut. (*)

Penulis: Divana