
Pariwisata Berau: Bukan Sekadar Angka PAD, Tapi Nafas Ekonomi Masyarakat
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb — Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, mengajak seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk mengubah cara pandang terhadap sektor pariwisata. Menurutnya, pariwisata sejatinya bukan hanya soal meraup retribusi atau pemasukan daerah, tetapi bagaimana setiap aktivitas wisata mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat secara luas.
“Pariwisata itu jangan hanya dihitung dari sisi PAD, melainkan dari multiplier efeknya,” tegas Ilyas, saat diwawancarai.
Ia menjelaskan bahwa kehadiran wisatawan membawa dampak ke banyak lini mulai dari hotel dan restoran yang menerima kunjungan, pelaku UMKM yang mendapat pangsa pasar lebih luas, hingga jasa transportasi lokal yang ikut bergerak. “Wisatawan yang datang itu tidak hanya tidur di hotel. Mereka makan, berbelanja oleh-oleh, dan menyewa kendaraan. Setiap pergerakan itu adalah pemasukan bagi warga kita,” imbuhnya.
Pandangan tersebut sejalan dengan strategi Pemkab Berau untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yang menggantikan ketergantungan terhadap sektor tambang. Dalam kebijakan pembangunan jangka menengah 2025–2029, pengembangan pariwisata ditetapkan sebagai bagian dari visi besar pemerintahan yakni menjadikan Berau maju dan sejahtera lewat sektor pariwisata.
Menurut Ilyas, manfaat pariwisata bagi masyarakat jauh melampaui sekadar angka. Ketika sektor wisata berkembang, hampir semua sektor terkait ikut bergerak dari jasa penginapan, kuliner, transportasi, hingga kerajinan lokal dan usaha kecil menengah. “Kalau pariwisata bergerak, hampir semua sektor ikut bergerak. Inilah yang harus dipahami bersama,” ujarnya.
Dengan demikian, pembangunan wisata di Berau tidak bisa dilihat semata sebagai usaha menarik wisatawan melainkan sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat penguatan ekonomi lokal, penyediaan lapangan kerja, dan perluasan pasar bagi produk lokal. (ADV).


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.