IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tenggarong – Pemerintah Desa (Pemdes) Loa Raya, Tenggarong Seberang meminta masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan desa.

Hal ini dilakukan agar, masyarakat bisa mengetahui secara langsung apa saja yang menjadi masukan dan aspirasi yang diminta oleh masyarakat. Selain itu, mereka juga bisa secara langsung memberikan berbagai usulan untuk perbaikan desa ke depannya.

Masyarakat bisa hadir memberikan masukan dan saran itu, dalam musyawarah desa (Musdes) yang rutin digelar dalam empat kali satu tahunnya.

Kepala Desa Loa Raya, Martin, mengungkapkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam setiap Musdes sangat pihaknya nantikan.

Ia menilai, partisipasi aktif masyarakat merupakan kekuatan utama dalam merancang kebijakan dan rencana pembangunan desa yang sesuai dengan kebutuhan.

“Alhamdulillah, setiap kali kami menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa, masyarakat selalu antusias berpartisipasi. Mereka berharap agar program-program dari pemerintah desa maupun kabupaten dapat mendukung kegiatan mereka di lapangan,” ujarnya, Jumat (2/4/2025).

Menjelang penyusunan rencana kerja pemerintah desa tahun anggaran 2026, Pemdes Loa Raya telah melakukan sejumlah langkah awal.

Di antaranya, menginstruksikan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk segera menggelar musyawarah tingkat rukun tetangga (RT).

Namun, pelaksanaan Musdes RKP 2026 masih menunggu jadwal resmi dari pihak kecamatan.

Martin menambahkan, keaktifan dalam Musdes berasal dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, kelompok tani, lembaga desa, hingga pemuda desa.

Semua pihak berperan dalam menyampaikan aspirasi dan menyusun keputusan yang mencerminkan kebutuhan seluruh warga.

“Dalam setiap Musdes, semua unsur hadir. Ini penting agar setiap keputusan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan warga,” tuturnya.

Berdasarkan hasil Musdes sebelumnya, usulan masyarakat lebih banyak berfokus pada pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi.

Warga berharap agar pembangunan jalan lingkungan serta perbaikan fasilitas umum dapat terus diperjuangkan. Selain itu, sejumlah warga juga mengajukan program pemberdayaan di bidang pertanian dan pelatihan ekonomi.

“Mayoritas usulan warga terkait infrastruktur dan pemberdayaan. Namun, kami juga menjelaskan bahwa Dana Desa tidak mencukupi untuk membiayai semua usulan tersebut. Oleh karena itu, beberapa program kami usulkan pula ke tingkat kabupaten,” tutupnya. (Adv)