Pemkab Berau Dorong Percepatan Peningkatan Status Kampung melalui Implementasi Indeks Desa
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten Berau bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMK) terus mendorong percepatan peningkatan status desa melalui implementasi Indeks Desa (ID), yang kini menggantikan sistem sebelumnya, Indeks Desa Membangun (IDM).
Indeks Desa yang baru menghadirkan pendekatan penilaian yang lebih kompleks dengan enam dimensi dan 48 indikator, menuntut pengumpulan data yang lebih rinci dari setiap desa.
Kepala DPMK Provinsi Kaltim, Puguh Harjanto, menyampaikan bahwa transisi dari IDM ke ID memerlukan upaya ekstra dari pemerintah desa untuk menyajikan data yang akurat. Meski demikian, ia optimistis banyak desa dapat mengalami peningkatan status dengan input data yang tepat.
“Parameter yang baru memang lebih kompleks, tapi sebenarnya tidak jauh dari capaian yang sudah diraih sebelumnya. Kami optimistis dengan input yang tepat, banyak desa bisa naik statusnya,” ujarnya.
Untuk tahun ini, ditargetkan 25 desa naik status dari berkembang menjadi maju, dan capaian tersebut hampir terpenuhi. Puguh menegaskan pentingnya pemanfaatan data sebagai dasar dalam penyusunan program pembangunan desa, terlebih dengan besarnya potensi pembiayaan dari berbagai sumber, termasuk dana desa dan bantuan dari provinsi maupun kabupaten.
“Desa memiliki sumber daya pembiayaan yang besar. Kami berharap kemampuan finansial ini digunakan untuk menyusun program berbasis data dan terarah,” tegasnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran kepala kampung dalam mendorong keterlibatan masyarakat dan berkolaborasi dengan berbagai instansi untuk membangun desa secara berkelanjutan.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Berau, Muhammad Said, menegaskan bahwa kampung merupakan ujung tombak pembangunan daerah. Karena itu, keberhasilan implementasi Indeks Desa menjadi prioritas strategis bagi Pemkab Berau.
“Indeks Desa tidak hanya mengukur satu aspek, tapi mencakup ketahanan sosial, ekonomi, lingkungan, dan lainnya. Tantangannya tentu semakin besar karena indikator bertambah,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung pengumpulan dan pemanfaatan data desa. Kabupaten Berau memiliki 100 kampung dengan karakteristik geografis dan sosial yang beragam, sehingga diperlukan kerja sama antara kepala kampung, operator data, camat, pendamping desa, dan OPD teknis.
“Koordinasi, kerja sama, dan inovasi sangat penting agar kita bisa menjawab keterbatasan akses, infrastruktur, dan kapasitas SDM,” pungkasnya. (Divana)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.