IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) menggelar kegiatan fasilitasi dan pembinaan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) serta penguatan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) pada Senin (28/04), bertempat di Ruang Sangalaki.

Kepala Dinas P2KBP3A, Rabiatul Islamiah, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2021 tentang optimalisasi penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas di seluruh desa, kampung, dan kelurahan.

“Di Kabupaten Berau, sejak tahun 2023 seluruh kampung dan kelurahan sudah 100 persen membentuk Kampung KB,” ungkap Rabiatul.

Menurutnya, Kampung KB adalah salah satu program prioritas nasional dalam rangka pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga di tingkat desa atau kelurahan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendekatan terintegrasi lintas sektor.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan klasifikasi Kampung KB, kegiatan ini melibatkan pelatihan bagi 30 peserta dari enam wilayah, yakni Kelurahan Gunung Tabur, Bedungun, Rinding, Teluk Bayur, serta Kampung Bangun dan Kampung Tasuk.

Rabiatul juga melaporkan perkembangan program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di Berau yang saat ini telah terbentuk di 45 sekolah, terdiri dari 22 sekolah berklasifikasi paripurna dan 23 sekolah berklasifikasi dasar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda terhadap isu-isu kependudukan melalui integrasi materi ke dalam kurikulum sekolah.

Wakil Bupati Berau, Gamalis, yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang dijalankan P2KBP3A. Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kunci utama dalam mewujudkan Berau yang maju dan sejahtera.

“Kami mendorong sekolah untuk mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam program-program pembelajaran. Program SSK penting untuk menumbuhkan kesadaran anak-anak terhadap berbagai isu seperti lingkungan, gizi, anti-bullying, pernikahan dini, penyalahgunaan narkoba, hingga kenakalan remaja,” ujar Gamalis.

Ia juga menekankan pentingnya menyiapkan generasi muda dalam menghadapi puncak bonus demografi pada 2045. “Generasi berkualitas akan menjadi aset pembangunan, bukan menjadi beban,” tegasnya.

Terkait pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas, Gamalis mengajak seluruh perangkat daerah dan masyarakat untuk turut serta mendukung keberhasilan program ini, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas hidup keluarga dan penanggulangan stunting.

“Pembinaan dan pendampingan masyarakat sangat penting agar tujuan pembentukan Kampung KB benar-benar tercapai di Kabupaten Berau,” pungkasnya. (Divana)