IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus berkomitmen meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dan jembatan. Hingga Oktober 2024, realisasi pekerjaan di bidang peningkatan dan pemeliharaan jalan telah mencapai 51,518 kilometer untuk jalan aspal dan 33,563 kilometer untuk jalan cor beton. Total anggaran yang terserap mencapai Rp 503,8 miliar.

Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Junaidi, menekankan bahwa upaya ini merupakan bagian dari program prioritas untuk memperbaiki infrastruktur jalan di seluruh wilayah Kabupaten Berau.

“Kami menargetkan agar wilayah-wilayah strategis, baik di perkotaan maupun perkampungan, dapat tersambung dengan jalan yang lebih baik. Ini akan mempermudah mobilitas masyarakat dan meningkatkan akses ekonomi,” ujarnya.

Proyek preservasi jalan ini mencakup berbagai kecamatan, dengan fokus utama di Kecamatan Tanjung Redeb. Di sini, jalan aspal sepanjang 3,188 kilometer dan jalan cor beton sepanjang 8,03 kilometer telah selesai dikerjakan dengan anggaran sekitar Rp 48,5 miliar. Pekerjaan di Tanjung Redeb termasuk peningkatan jalan di Kelurahan Gunung Panjang, dengan total panjang pengerjaan 5,24 kilometer.

Kecamatan Teluk Bayur juga mendapatkan perhatian serius, dengan pengaspalan sepanjang 1,8 kilometer dan pengecoran jalan sepanjang 5,4 kilometer, menghabiskan anggaran sekitar Rp 44 miliar. Proyek unggulan di Teluk Bayur meliputi peningkatan jalan di kawasan Labanan Makarti, yang penting untuk mendukung aktivitas ekonomi dan akses publik.

Kecamatan lainnya, seperti Gunung Tabur, Sambaliung, Segah, dan Kelay, juga mendapat porsi signifikan dalam proyek ini. Di Kecamatan Gunung Tabur, proyek mencakup pengaspalan sepanjang 7,137 kilometer dan pengecoran sepanjang 420 meter, dengan total anggaran sekitar Rp 63 miliar.

Sementara itu, Kecamatan Sambaliung, sebagai salah satu kecamatan terbesar, mengalami pengaspalan sepanjang 11,097 kilometer dan pengecoran sepanjang 12,203 kilometer. Proyek di kecamatan ini melibatkan anggaran Rp 128,2 miliar dan mencakup peningkatan jalan di kawasan Harapan dan Pandu, serta jalan poros Kampung Long Lanuk.

Di Kecamatan Segah, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 59,2 miliar untuk peningkatan infrastruktur jalan yang mencakup pengaspalan dan pengecoran jalan penting, sedangkan di Kecamatan Kelay, total anggaran Rp 38,8 miliar difokuskan pada peningkatan jalan poros Muara Lesan.

Tak hanya di daratan, Kecamatan Maratua, yang merupakan destinasi wisata, juga mendapatkan perhatian dengan pengaspalan sepanjang 5,524 kilometer dan total anggaran Rp 14 miliar, bertujuan untuk memperbaiki akses jalan bagi wisatawan dan masyarakat lokal.

Selain itu, proyek preservasi juga meliputi kawasan pesisir dan kecamatan lain seperti Tabalar, Biatan, Talisayan, dan Batu Putih, di mana pengaspalan dan pengecoran jalan telah dilakukan dengan anggaran total sekitar Rp 107,7 miliar.

Junaidi menekankan bahwa program preservasi jalan adalah komitmen jangka panjang pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Pemerintah Kabupaten Berau akan terus berfokus pada peningkatan jalan yang berkualitas dan berkelanjutan. Infrastruktur yang baik adalah kunci bagi perkembangan daerah,” tambahnya.

Dengan investasi besar dalam proyek-proyek ini, pemerintah optimis kualitas infrastruktur di Berau akan meningkat, mendukung mobilitas masyarakat dan pengembangan sektor ekonomi serta pariwisata ke depan.

Sebagai catatan, pada tahun 2023, pekerjaan preservasi jalan mencakup panjang jalan aspal 34.669,6 meter dan rigid beton 28.771,6 meter, sedangkan di tahun 2022, pekerjaan aspal mencapai 25.661 meter dan rigid beton 9.653 meter. (Tim)

Editor: Hardianto