OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, membuka kegiatan Intervensi Stunting se-Kecamatan Teluk Bayur, yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Kelurahan Rinding, Selasa (11/06/2024).

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Sri Juniarsih menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini sebagai wujud komitmen serta konsistensi dan keseriusan Pemkab Berau terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Berau.

Guna mengoptimalkan intervensi pencegahan stunting terhadap remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, balita, dan keluarga penerima manfaat tentu memerlukan kerja sama yang baik semua pihak.

“Upaya-upaya intervensi spesifik, sensitif, dan pencegahan yang bisa dilakukan seperti melaksanakan program nasional Aksi Bergizi, Pemberian Tablet Tambah Darah, dan sebagainya,” ujarnya.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Perlu diketahui bersama bahwasanya target prevalensi balita stunting Kalimantan Timur pada tahun 2024 adalah 12,9 persen.

“Saya menginstruksikan kepada seluruh perangkat terkait untuk bekerja lebih maksimal, agar target ini bisa dicapai,” imbuhnya.

Pemerintah Kabupaten Berau telah mengalokasikan dana kegiatan percepatan penanganan stunting tahun 2024 sebesar Rp 178 Miliar lebih.

“Saya harapkan dapat dibarengi dengan kinerja maksimal dari kita semuanya,” tutupnya.

Dalam laporannya, Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiyah menyampaikan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dalam upaya intervensi serentak pencegahan stunting sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Dimana target prevelansi stunting pada tahun 2024 ini berada di angka 14 persen.

Diungkapkan bahwa target nasional pada tahun 2030 Indonesia bebas stunting. Sementara pada tahun 2023 lalu prevelansi stunting berdasarkan SSGI mencapai 21,6 persen atau turun 2,8 dari 2022. Sementara di Kaltim berdasarkan SKI tahun 2022 prevelansi stunting berada di angka 22,9 persen atau turun 1 persen dari 2022 sebesar 23,9. Dan di Berau berdasarkan SKI pada tahun 2023 prevelensi stunting naik 1,4 persen dari 21,6 menjadi 23 persen.

“Ini jadi evaluasi kita bersama. Kolaborasi jadi kunci. Masa depan bangsa tergantung apa yang kita lakukan saat ini,” tegasnya. (*)

Reporter: Novta

Editor: Hardianto