OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Dalam upaya meningkatkan status gizi dan kesehatan balita, Pemerintah Kabupaten Berau meluncurkan Program Makan Tambahan (PMT). Program ini bertujuan untuk menangani masalah stunting yang menjadi isu serius di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Asisten I Pemerintahan Setkab Berau, Hendratno, menjelaskan bahwa PMT merupakan salah satu intervensi penting yang dapat dilakukan melalui penyediaan pangan bergizi bagi balita dan ibu hamil.

“Hal ini sangat menentukan tumbuh kembang balita serta kesehatan bayi yang sedang dikandung,” tegasnya.

Dalam acara tersebut, Pemerintah Kabupaten Berau juga mendorong para kader posyandu untuk melaksanakan PMT dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

“Ini merupakan potensi luar biasa yang bisa kita optimalkan untuk mencegah dan mengatasi stunting di Kabupaten Berau,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Lamlay Sarie menambahkan bahwa PMT berbahan pangan lokal adalah strategi krusial dalam penanganan masalah gizi. Program ini perlu diimbangi dengan edukasi mengenai gizi dan kesehatan untuk mendorong perubahan perilaku, termasuk dukungan pemberian ASI, konseling mengenai makanan, kebersihan, serta sanitasi keluarga.

“Sayangnya, ketersediaan bahan pangan lokal yang beraneka ragam belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai bahan dasar makanan tambahan,” jelas Lamlay.

Seiring dengan penyaluran dana pelaksanaan PMT lokal kepada seluruh Puskesmas yang mendapatkan alokasi DAK non fisik tahun Anggaran 2024, Dinas Kesehatan akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk menilai efektivitas program tersebut. Tim pelaksana akan mengevaluasi berbagai hambatan dan kendala yang mungkin muncul di lapangan dalam pelaksanaan program.

Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah Kabupaten Berau berharap dapat secara signifikan mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama di kalangan balita dan ibu hamil. (ADV/Tim)

Editor: Hardianto