IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Menyikapi laporan mengenai longsor di 21 titik pada ruas jalan Simpang 3 Maluang – Batas Bulungan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau segera mengambil tindakan cepat. Pada Senin (12/8/2024), di ruang rapat Kakaban, Bupati Berau Sri Juniarsih bersama sejumlah pejabat terkait mengadakan audiensi untuk membahas masalah ini.

Audiensi tersebut dihadiri oleh Plt Asisten II, Kasatker PJN2KT, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.6 Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Seksi II Kalimantan Timur, Kabag Hukum dan Perundang-undangan Setda Berau, Dinas Pertanahan, Camat Gunung Tabur, Sekretaris Lurah Gunung Tabur, serta anggota PPK.

Dalam pertemuan ini, Bupati Sri Juniarsih Mas menyatakan bahwa telah dilakukan penandatanganan permohonan status tanggap darurat agar perbaikan dapat segera dilakukan.

“Sudah ada tanda tangan permohonan status tanggap darurat agar segera bisa ditindaklanjuti, dan mudah-mudahan bisa lebih cepat karena ini merupakan jalan akses Kabupaten dan Provinsi Berau serta Kaltara. Beberapa titik juga merupakan jalan menuju wilayah KSPN,” ungkap Sri Juniarsih.

Ia juga menambahkan, akses ini sangat penting dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Berau, sehingga penanganan longsor ini mendapat perhatian khusus.

Dalam audiensi tersebut, Bupati menegaskan bahwa semua titik longsor yang dilaporkan merupakan prioritas dan akan ditangani melalui anggaran APBD dan APBN Perubahan Tahun Anggaran 2024.

“Saya harap perbaikan jalan tidak hanya dilakukan dengan pemulihan infrastruktur, tetapi juga disertai dengan pemasangan rambu-rambu peringatan di spot-spot rawan longsor, pembuatan drainase, dan pembangunan dinding penahan,” ujarnya.

Selain itu, tim cepat tanggap akan dibentuk untuk mengantisipasi potensi kecelakaan dan dampak lain akibat longsor.

Seperti diketahui, sejak Januari hingga Maret 2024, curah hujan yang tinggi menyebabkan bencana longsor di ruas jalan Simpang 3 Maluang – Batas Bulungan, dengan total 21 titik longsor sepanjang 49,08 km. Dari jumlah tersebut, empat titik menjadi prioritas karena terdapat retakan melintang yang semakin melebar, penurunan aspal pada satu badan jalan, dan kerusakan yang semakin dalam.

Langkah-langkah yang akan diambil meliputi pemasangan rambu peringatan dan safety line, koordinasi dengan kepolisian, mobilisasi alat berat, penghamparan agregat kelas A, serta pembuatan detour atau pengalihan jalan.

Selain itu, perencanaan desain ulang jalan, peningkatan drainase, penguatan struktur jalan dengan material tahan cuaca ekstrem, pembangunan dinding penahan pada titik-titik kritis, dan stabilisasi tanah menggunakan metode rekayasa juga akan dilakukan untuk mengurangi risiko longsor di masa depan.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kondisi jalan dapat segera membaik dan keselamatan pengguna jalan dapat terjamin. (ADV)

Reporter: Tim

Editor: Hardianto