OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau terus mendorong peningkatan pelaksanaan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di wilayahnya. Hingga saat ini, program yang telah berjalan sejak 2018 tersebut telah diterapkan di 26 kampung di Kabupaten Berau.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Kepala Dispusip Berau, Yudha Budisantosa, mengungkapkan bahwa program ini sangat potensial untuk mendukung pemberdayaan masyarakat melalui perpustakaan. Oleh karena itu, pihaknya bertekad untuk memperluas jangkauan penerapan program TPBIS ke lebih banyak kampung.

“Dari total 100 kampung dan 8 kelurahan, masih banyak yang belum menjalankan program ini. Untuk itu, kami akan terus memaksimalkan penerapannya di kampung-kampung lain,” jelasnya, Selasa (8/10/2024).

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah memberikan penghargaan kepada Pemkab Berau atas keberhasilan mereka menjalankan program TPBIS. Penghargaan tersebut diterima oleh Pemkab Berau selama dua tahun berturut-turut, yaitu pada tahun 2022 dan 2023, sebagai yang terbaik dalam pelaksanaan program tersebut.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Yudha menambahkan, salah satu upaya untuk memperluas program ini adalah dengan memanfaatkan alokasi dana desa yang dapat digunakan untuk mendukung perpustakaan. Dana desa tersebut dapat dioptimalkan untuk pembangunan, pengembangan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana perpustakaan desa, taman bacaan masyarakat, dan sanggar belajar.

“Walaupun implementasi program ini masih belum maksimal di semua kampung, dengan adanya alokasi dana desa, kami optimistis jumlah perpustakaan yang menerapkan TPBIS akan terus bertambah,” ujarnya.

TPBIS sendiri bertujuan meningkatkan peran dan fungsi perpustakaan sebagai pusat kegiatan inklusi sosial dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan yang mendukung literasi dan keterampilan.

Salah satu kampung yang sukses mereplikasi program TPBIS adalah Kampung Labanan Makarti dengan Perpustakaan Al-Fadhilah sebagai pusat kegiatannya. Program di kampung tersebut meliputi pelatihan batik sawit bekait, bimbingan belajar kaligrafi, kursus komputer, bimbingan belajar bahasa Inggris, hingga layanan kesehatan bagi masyarakat.

Kepala Kampung Labanan Makarti, Mudawi, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 115 juta dari Alokasi Dana Kampung (ADK) untuk mendukung berbagai kegiatan di perpustakaan.

“Harapannya, ke depan akan lebih banyak kegiatan yang bisa dijalankan melalui perpustakaan ini, sehingga perannya dalam memberdayakan masyarakat semakin nyata,” ucap Mudawi.

Pemkab Berau Dukung Literasi Berbasis Potensi Lokal

Sekretaris Daerah Berau, Muhammad Said, turut mendukung upaya pengembangan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal di setiap kampung. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam pengembangan perpustakaan, terutama di era digitalisasi yang saat ini menjadi tantangan dalam meningkatkan minat baca masyarakat.

“Era digitalisasi memang menjadi tantangan bagi kita untuk terus berinovasi. Namun, dengan adanya anggaran yang bisa diambil dari dana desa, kita berharap perpustakaan di setiap kampung bisa lebih maksimal berfungsi, dan literasi yang disediakan bisa sesuai dengan potensi masing-masing daerah,” tutupnya.

Melalui program TPBIS ini, diharapkan perpustakaan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi juga pusat kegiatan masyarakat yang mendukung peningkatan keterampilan dan literasi di berbagai bidang, terutama dalam menghadapi era digital. (ADV/Tim)

Editor: Hardianto