IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Pjs Bupati Berau, Sufian Agus, menghadiri Forum Group Discussion (FGD) Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara yang diselenggarakan di Hotel Novotel, Balikpapan, Rabu (6/11/2024). FGD tersebut mengangkat tema “Mewujudkan Sinkronisasi Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara dengan Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Timur.”

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten 2 Setda Provinsi Kalimantan Timur, Ujang Rahmad, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi antara pemerintah daerah, sektor usaha pertambangan, dan masyarakat. Ujang Rahmad menegaskan bahwa sektor pertambangan harus dapat berjalan selaras dengan upaya pemberdayaan masyarakat lokal agar dampak positifnya dapat langsung dirasakan oleh warga setempat.

“Penting bagi kita untuk menyelaraskan antara sektor pertambangan dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan pertambangan yang dikelola dengan baik akan memberikan manfaat yang tidak hanya berfokus pada peningkatan ekonomi daerah, tetapi juga berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang terdampak langsung oleh aktivitas pertambangan,” ujarnya.

Sufian Agus, Pjs Bupati Berau, memberikan apresiasi atas pelaksanaan FGD ini. Ia menyebutkan bahwa forum semacam ini sangat relevan dengan rencana pembangunan jangka panjang Kabupaten Berau, yang tidak hanya fokus pada sektor ekonomi, tetapi juga mencakup aspek pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini, karena kami percaya bahwa keberhasilan sektor pertambangan tidak hanya dilihat dari sisi ekonomi, tetapi juga harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar dan keberlanjutan lingkungan. Kami berharap melalui diskusi ini dapat tercipta sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk memaksimalkan potensi daerah,” ungkap Sufian Agus.

FGD kali ini bertujuan untuk menyelaraskan program-program PPM di sektor pertambangan mineral dan batubara dengan arah dan tujuan pembangunan daerah. Forum ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah daerah, perusahaan pertambangan, akademisi, dan tokoh masyarakat. Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai masukan konstruktif mengenai pentingnya integrasi kebijakan dan program yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan.

Salah satu isu utama yang dibahas adalah bagaimana memaksimalkan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, pengembangan usaha lokal, serta peningkatan akses terhadap lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan sektor pertambangan. Para peserta juga membahas pentingnya pengawasan dan evaluasi yang lebih ketat dalam implementasi program-program PPM agar dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat dapat diminimalkan.

Selain itu, forum ini juga menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam sektor pertambangan, yang tidak hanya harus mengutamakan keuntungan ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa dampak sosial dan lingkungan dapat dikelola dengan baik. Strategi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan menjadi salah satu prioritas dalam diskusi, di samping pembahasan mengenai pentingnya pelibatan masyarakat dalam setiap tahap kegiatan pertambangan.

Dalam kesempatan ini, juga ditekankan bahwa koordinasi yang baik antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang dapat menyelaraskan kepentingan pembangunan ekonomi dengan keberlanjutan sosial dan lingkungan.

“Dengan adanya forum seperti ini, kami berharap dapat tercipta sinkronisasi yang lebih baik antara kebijakan pembangunan daerah dengan program-program PPM di sektor pertambangan. Hal ini tentunya akan membawa manfaat nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur,” tutup Ujang Rahmad.

Diharapkan, melalui FGD ini, berbagai pihak dapat berkomitmen untuk bekerja sama dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan, sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar kegiatan pertambangan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh seluruh lapisan masyarakat. (ADV/Tim)