PPP Islah! Dua Kubu Sepakat Bersatu Pasca-Muktamar X Ancol
OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Upaya damai atau islah antara dua kubu elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pasca Muktamar X di Ancol, Jakarta, akhir September 2025, akhirnya membuahkan hasil.
Ketua DPW PPP Kalimantan Timur, Gamalis, menyebut langkah penyatuan ini menjadi sinyal kedewasaan politik di tubuh partai berlambang Kabah itu.
Menurut Gamalis, dinamika yang terjadi selama Muktamar merupakan hal wajar dalam proses demokrasi partai.
“Muktamar itu adalah musyawarah tertinggi di setiap organisasi. Dalam pemilihan pasti ada dinamika, dan itu hal biasa. Justru kalau tidak ada dinamika, kita perlu bertanya ada apa di PPP,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).
Gamalis menegaskan PPP bukanlah partai yang dimiliki oleh segelintir orang. “PPP itu bukan partai yang bertuan. Tidak ada pemiliknya. PPP milik seluruh anggotanya,” tegasnya.
Ia juga menyinggung adanya perbedaan arah dukungan dari beberapa DPC, termasuk DPC Kutai Barat, dalam proses Muktamar. Namun menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk nyata demokrasi di tubuh partai.
“Perbedaan pilihan itu wajar. Namanya demokrasi. Kalau cuma satu dua DPC berbeda pilihan, itu bukan masalah,” ucapnya.
Sebelum Muktamar, PPP Kaltim sempat menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) untuk menjaring aspirasi kader daerah.
“Saat Rakerwil, kita mengusulkan tiga nama, Pak Mardiono, Pak Agus Suparmanto, dan Pak Husnan Baipanang. Teman-teman saat itu memberikan dukungan kepada Pak Agus Suparmanto dan Gus Yasin” jelasnya.
Namun, dinamika Muktamar yang berjalan cukup intens akhirnya membawa kedua pihak untuk duduk bersama mencari titik damai.
“Alhamdulillah, beberapa malam lalu kita melakukan diskusi lewat Zoom. Dari situ muncul kedewasaan para petinggi PPP untuk menghadirkan islah. Kami sangat berharap langkah ini menjaga agar perpecahan tidak berlanjut,” ungkap Gamalis.
Islah tersebut disepakati dengan pembentukan komposisi kepemimpinan bersama, sebagai bentuk kompromi dua kubu.
“Hasil islah itu, ketua ada dua orang yakni, Pak Mardiono dan Pak Agus Suparmanto. Sekretaris juga dua orang, yaitu Gus Yasin dan satu lagi saya lupa namanya. Bendahara juga dua orang, Ahmad Fauzan dari Sulawesi Selatan dan Rusman Yakub dari Kalimantan Timur sebagai representasi daerah kita,” terangnya.
Gamalis menilai kesepakatan itu menjadi langkah penting untuk memperkuat konsolidasi menghadapi agenda kepartaian ke depan, termasuk persiapan verifikasi dan pemilu.
“Agenda partai setelah ini masih panjang. Setelah musyawarah internal, kita harus menyiapkan persyaratan menghadapi pemilu. Tentu evaluasi diperlukan agar suara PPP di kabupaten, provinsi, dan pusat bisa lebih linier,” tuturnya.
Sebagai pengingat, PPP sempat absen di Senayan pada Pemilu 2024. Gamalis berharap hasil islah ini menjadi momentum kebangkitan partai.
“Kita jadikan islah ini pelajaran berharga. Jangan sampai perbedaan pilihan justru membuat kita kehilangan kekuatan di pemilu berikutnya,” pungkasnya. (*/div)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.