IKLAN VIDEO LIST

Kukar — Desa Loa Raya di Kecamatan Tenggarong Seberang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, khususnya tanaman pisang. Namun hingga kini, pengembangan produk olahan dari komoditas tersebut dinilai belum maksimal. Pemerintah desa mendorong agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal dapat lebih aktif mengolah hasil panen menjadi produk bernilai tambah.

Kepala Desa Loa Raya, Martin menyebut, lahan pisang di wilayahnya mencakup lebih dari 30 hektare. Namun produk olahan seperti keripik pisang yang sempat dikembangkan belum mampu menembus pasar luas karena berbagai kendala.

“Potensi pisang kami besar, tapi produk olahannya masih terbatas. Baru keripik pisang, itu pun belum dikembangkan optimal,” kata Martin saat ditemui di kantor desa, Selasa (23/7/2025).

Ia menjelaskan, sejumlah pelaku UMKM di desanya menghadapi hambatan administratif dan teknis, seperti belum adanya sertifikasi halal dan keterbatasan kemasan produk yang layak jual.

“Beberapa pembuat keripik belum punya izin halal, bahkan kemasan masih sederhana. Kami harap dinas terkait bisa bantu fasilitasi,” lanjutnya.

Desa Loa Raya juga berencana mengadakan lomba membuat kerupuk pisang pada akhir Juli ini sebagai upaya menggugah kreativitas masyarakat dalam mengolah hasil pertanian lokal menjadi produk inovatif. Kegiatan ini sekaligus diharapkan bisa menjadi pemicu lahirnya produk khas desa yang bisa dipasarkan secara lebih luas.

Sebagai desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani, pengolahan hasil pertanian menjadi produk UMKM dinilai menjadi salah satu jalan untuk memperkuat ketahanan ekonomi desa.

“Kami ingin produk pisang ini jadi identitas desa. Tinggal bagaimana kita bantu masyarakat agar siap secara izin, kualitas, dan pemasaran,” pungkas Martin.