OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Rencana relokasi ratusan rumah yang berada di bantaran sungai, Kampung Kasai, Kecamatan Pulau Derawan, belum terealisasi. Padahal, hasil kajian awal, relokasi bersifat urgent.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

“Sampai saat ini program itu belum ada lanjutan. Cuma di APBD Perubahan 2024 ada rencana perbaikan infrastruktur, jalan lingkungan, persampahan dan sanitasi di Kampung Kasai itu,” ujar Kabid Pemukiman Disperkim Berau, Dahry, melalui staff fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan Perkim Berau, Anang Wahananto, dihubungi Selasa (28/5/2024).

Lebih lanjut dikatakannya, langkah awal yang dilakukan Disperkim Berau ini tak serta merta langsung dilanjutkan dengan relokasi. Pasalnya, untuk relokasi pemukiman sendiri belum ada kepastian, karena harus ada kajian sosial kemasyarakatannya terlebih dulu.

Sedangkan untuk pengajuan anggaran relokasi, dikatakan Anang masih menunggu info dari Bapelitbang. Karena biasanya ada jadwal dan pemberitahuannya untuk bisa mengajukan anggaran perencanaan.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Berdasarkan informasi sebelumnya, ratusan kepala keluarga (KK) di Kampung Kasai Kecamatan Pulau Derawan, yang bermukim di atas bantaran sungai berpotensi untuk direlokasi.

Relokasi ini perlu dilakukan karena kondisi pemukiman Kampung Kasai perlu dilakukan penataan ulang. Karena hasil kajian awal dengan nama Rencana Pengembangan Permukiman Pedesaan Kampung Kasai pada September 2023 lalu, sudah dilakukan.

Dari identifikasi yang dilakukan, mulai sanitasi, persampahan, kerapatan rumah dan ketidakaturan, air minum, hingga pembuangan limbah, semuanya di angka urgent karena dilakukan di satu tempat yakni di atas sungai.

Sedangkan untuk rekomendasi penataan dari Perkim, sudah ada perencanaan yakni selain relokasi pemukiman juga ada penataan bantaran sebagai lokasi wisata khusus hasil laut.

“Nantinya akan ada tempat transit semacam rest area, yang menyediakan tempat berbelanja hasil laut. Untuk rencana relokasi dan penataan ini pun telah disampaikan ke pihak kampung. Dan respon positif diberikan oleh perangkat kampung,” pungkasnya. (*)

Editor: Hardianto