OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Jembatan penghubung sepanjang 20 meter yang menghubungkan RT 1 dan RT 3 di Kampung Suaran, Berau, mengalami kerusakan parah akibat diterjang banjir beberapa hari lalu. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau merespons cepat situasi tersebut, dengan mengupayakan solusi sementara agar aktivitas warga tetap berjalan.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Pada Minggu (29/9/2024), Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Berau Sufian Agus bersama Sekretaris Daerah (Sekda), Asisten, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau meninjau langsung kondisi jembatan yang ambruk. Dalam kesempatan itu, Sufian Agus menegaskan bahwa situasi ini tergolong urgent dan perlu penanganan segera.

“Jalan alternatif yang ada memang memutar cukup jauh, hingga mencapai satu kilometer. Setelah berdiskusi dengan Sekda, Asisten, dan DPUPR, untuk sementara kita akan gunakan perahu sebagai transportasi darurat. Ini agar anak-anak tetap bisa bersekolah dan masyarakat bisa melanjutkan aktivitas mereka sehari-hari,” ujar Sufian Agus.

Dia menjelaskan bahwa penggunaan perahu ini hanya bersifat sementara, sebagai penanggulangan awal sebelum jembatan diperbaiki. Penggunaan perahu dinilai akan mempermudah mobilitas warga yang kini terpaksa menempuh jalan memutar.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

“Kasihan juga kalau harus berjalan jauh setiap hari. Kita akan segera membahas bagaimana cara memperbaiki jembatan ini agar lebih kuat dan tidak mudah terdampak banjir atau luapan air di masa mendatang,” tambahnya.

Jembatan penghubung di Kampung Suaran ini telah berusia lebih dari 20 tahun, dan menurut Sufian Agus, peremajaan jembatan memang sudah mendesak. Namun, dengan adanya perubahan komposisi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) periode 2024-2029, terdapat penyesuaian anggaran yang harus dilakukan.

“Perubahan susunan anggota dewan tentu akan mempengaruhi alokasi anggaran. Kami berharap Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) segera terbentuk agar di anggarkan nanti, perencanaan untuk jembatan Suaran bisa dimasukkan,” ungkapnya.

Terkait rencana pembangunan jembatan baru yang akan dilengkapi dermaga, Sufian Agus menyebutkan bahwa hal tersebut bisa saja diwujudkan. Pengelolaan dermaga nantinya akan dilakukan oleh pihak kecamatan atau kepala kampung, serta melibatkan pihak ketiga, termasuk perusahaan, melalui dana CSR untuk membantu pembangunan.

“Yang terpenting saat ini adalah penanggulangan darurat. Untuk pembangunan jembatan baru, meskipun ada dana darurat untuk bencana, penggunaannya tetap harus sesuai aturan. Jadi, kita tidak bisa terburu-buru,” pungkasnya.

Pemkab Berau berjanji akan segera merapatkan rencana perbaikan jembatan Suaran, guna memastikan akses masyarakat kembali normal dan tidak terganggu oleh kondisi cuaca ekstrem di masa depan. (ADV/Tim)

Editor: Hardianto