OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kebupaten Berau, Mustakim, mengatakan bahwa keterbatasan tenaga kebersihan serta minimnya sarana dan prasarana menjadi salah satu penyebab utama dari sulitnya penanganan masalah sampah.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Diakuinya, sejak tahun 2016, tenaga kebersihan di Kecamatan Tanjung Redeb memang belum ada penambahan. Sementara volume sampah yang dihasilkan per hari dari tahun ke tahun terus bertambah.

“Tahun 2016 saya lihat timbunan sampah baru 27 ton per hari. Sekarang ini timbunan sampah mencapai 82 ton per hari. Sehingga memang idealnya perlu ada tambahan tenaga kerja,” ujarnya Selasa (5/3/2024).

Mustakim menjelaskan bahwa tenaga yang tersedia saat ini hanya berjumlah 121 orang. Sementara pos kerja juga semakin bertambah. Seperti beberapa taman kota yang dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta lingkungan pemakaman.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

“Tapi nanti akan kami bahas khusus mengenai penambahan tenaga kebersihan ini.

Direncanakan akan melakukan penambahan dengan cara Outsourcing,” imbuhnya.

Menanggapi persoalan tersebut, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, meminta DLHK agar segera menindaklanjuti ketimpangan jumlah tenaga kebersihan saat ini.

 

Menurutnya, penambahan personel kebersihan perlu dilakukan agar penumpukan sampah tidak lagi terjadi di wilayah kecamatan perkotaan.

“Saya harapkan kepada kepala dinas dan asisten yang terkait untuk dapat menindaklanjuti mengenai ketersediaan petugas kebersihan. Kita masih agak kewalahan dalam menangani sampah karena tenaga terbatas dan ketersediaan armada (amrol) dan kendaraan roda tiga masih kurang,” jelas Sri Juniarsih.

Lebih lanjut, dirinya menyarankan agar setiap kelurahan disediakan armada (amrol) dan kendaraan roda tiga untuk memudahkan masyarakat membuang sampah.

“Sampah ini menjadi perhatian saya. Kalau bisa sejak subuh sudah bersih,” tegasnya.

Bupati juga menekankan pentingnya pengadaan roda tiga untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di wilayah kelurahan. Dengan demikian dapat tercipta lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat. (*)

Penulis: Yohanes

Editor: Hardianto