IKLAN VIDEO LIST

OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Kabar baik bagi masyarakat Kabupaten Berau, khususnya para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK). Seiring dengan perkembangan pelayanan kesehatan di daerah tersebut, kini tersedia tenaga terapi okupasi yang siap memberikan layanan kepada ABK. Sebelumnya, terapi khusus ini hanya bisa dilakukan di kota-kota besar seperti Samarinda atau Balikpapan, namun kini warga Berau tidak perlu lagi bepergian jauh.

Pada Sabtu (9/11/2024), Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan, dan Pergerakan, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Diany Syafriani mengungkapkan bahwa sejak 10 Oktober 2024, Kabupaten Berau telah memiliki 8 tenaga terapis okupasi yang siap memberikan layanan untuk ABK. “Kita sudah punya 8 tenaga terapi okupasi yang terbentuk pada 10 Oktober 2024 lalu. Dan terapinya yang dulu hanya ada di RSUD Abdul Rivai, sekarang sudah ada di 4 lokasi lain, yakni di klinik-klinik,” ujar Diany.

Keberadaan para tenaga terapis yang berkompeten ini tentunya memberikan kemudahan bagi keluarga ABK, yang sebelumnya harus melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak mereka. “Semua tenaga terapi yang ada adalah ahli di bidangnya, lulusan D3 dan S1 okupasi terapi, jadi terapi yang diberikan akan sesuai dengan teknik yang memang diperuntukkan bagi ABK,” tambahnya.

Terapi okupasi merupakan salah satu jenis terapi yang fokus pada membantu individu untuk mengatasi tantangan yang dihadapi akibat kondisi fisik atau psikis yang menghambat kemampuan mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Bagi anak-anak berkebutuhan khusus, terapi ini sangat penting karena mereka seringkali mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan sederhana maupun kompleks, seperti mandi, mengenakan pakaian, menyiapkan makanan, hingga mengikuti pelajaran di sekolah.

“Anak berkebutuhan khusus seringkali menghadapi hambatan dalam aktivitas yang kita anggap biasa. Melalui terapi okupasi, kita tidak hanya membantu mereka mengatasi kesulitan, tetapi juga menggali kekuatan mereka dan memberikan solusi praktis untuk meningkatkan kemandirian mereka,” ujar Ketua Forum Peduli ABK Berau, Agustam.

Menurut Agustam, terapi okupasi dapat membantu ABK untuk lebih mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Terapi ini dilakukan dengan pendekatan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing anak, dengan tujuan agar mereka bisa melakukan aktivitas yang sebelumnya terasa sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan.

Selain kehadiran tenaga terapis yang berkompeten, biaya terapi okupasi di Berau juga terjangkau. Bagi orang tua yang memiliki BPJS, mereka dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mendapatkan terapi di RSUD Abdul Rivai. Sementara itu, untuk terapi yang dilakukan di klinik-klinik, orang tua dapat memanfaatkan asuransi kesehatan yang mereka miliki.

“Untuk ongkos terapinya terjangkau, dan bagi orang tua yang memiliki BPJS, bisa menggunakannya untuk terapi di RS. Sedangkan untuk terapi di klinik, orang tua bisa menggunakan asuransi yang dimiliki,” jelas Agustam.

Keberadaan tenaga terapis okupasi di Berau ini diharapkan dapat meringankan beban orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, serta membantu anak-anak tersebut untuk lebih mandiri dan berfungsi optimal dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Dengan adanya program ini, diharapkan kualitas hidup ABK di Kabupaten Berau dapat meningkat, serta orang tua mereka tidak perlu lagi merasa kesulitan untuk mencari layanan terapi yang memadai. (Tim)