OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Pasca dilantik sebagai anggota DPRD Berau periode 2024-2029, Thamrin, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), langsung menyatakan komitmennya untuk menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Khususnya, masyarakat yang berada di daerah pemilihannya (dapil) yang meliputi Biatan, Talisayan, Batu Putih, Biduk-biduk, Pulau Derawan, dan Maratua.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Thamrin mengungkapkan bahwa potensi di wilayah tersebut sangat besar, namun masih banyak kendala yang menghambat pengembangannya.

“Potensi di daerah itu sangat banyak dan masih bisa dimaksimalkan. Sayangnya, masih terbentur dari keterbatasan entah sarana dan prasarana dan yang lainnya. Itulah yang perlu diperjuangkan aspirasinya,” ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu.

Dapil yang menjadi tanggung jawabnya dikenal sebagai kawasan wisata, sekaligus daerah nelayan dan petani kelapa sawit. Menurutnya, sektor-sektor tersebut masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih baik di masa depan.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

“Saya belum ada target khusus setelah dilantik sebagai wakil rakyat. Tapi saya berkomitmen untuk memperjuangkan seluruh aspirasi yang saya terima dari masyarakat,” tambahnya.

Thamrin juga menjelaskan bahwa tim yang telah dibentuknya akan bekerja sebagai pendukung utama dalam menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Prioritas utama dari tim ini adalah sektor pariwisata dan perikanan, mengingat banyak nelayan yang kesulitan dalam merealisasikan aspirasi mereka.

Salah satu masalah utama yang dihadapi nelayan, menurut Thamrin, adalah terbatasnya akses terhadap peralatan tangkap ikan dan fasilitas pendukung seperti pelabuhan untuk pembongkaran hasil tangkapan. Selain itu, kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) juga menjadi masalah serius yang kerap dikeluhkan oleh para nelayan.

“Seperti masalah umum yang dihadapi nelayan ini biasanya peralatan penangkap ikan serta fasilitas pendukung seperti pelabuhan tempat pembongkaran ikan. Juga BBM yang sering langka, sulit didapatkan para nelayan. Ini perlu ada pengaturan dan pengawasan untuk distribusinya. Hal seperti inilah yang perlu diperjuangkan,” pungkasnya.

Dengan tim yang telah dibentuk dan fokusnya terhadap aspirasi masyarakat, Thamrin berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan wilayah dapilnya, terutama dalam sektor-sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat setempat. (Tim)

Editor: Hardianto