
Tim Rajawali, Dari Kenakalan Remaja ke Garda Sosial Desa Segihan
OKEGAS.ID, Tenggarong — Upaya Desa Segihan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dalam membina remaja bermasalah membuahkan hasil. Sebuah kelompok bernama Tim Rajawali kini menjadi wajah transformasi pemuda desa yang dulunya dikenal dengan perilaku menyimpang, menjadi relawan aktif dan garda informasi sosial.
Inisiatif ini bermula pada masa pandemi COVID-19, ketika 15 remaja terdata sering terlibat kenakalan. Melihat kondisi tersebut, kepala desa bekerja sama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat mengambil pendekatan berbeda, membina mereka melalui kegiatan semi militer dan pelatihan keterampilan.
“Kita rangkul, bukan kita jauhi. Mereka dilibatkan dalam pelatihan baris-berbaris, bela diri, hingga rebana. Hasilnya luar biasa, mereka justru tumbuh jadi anak-anak yang tangguh dan peduli sosial,” ujar Hendra Wahyudi, Kepala Desa Segihan, Sabtu (31/5/2025).
Kini, Tim Rajawali telah memiliki empat angkatan dan terus berkembang. Anggotanya tak hanya disiplin, tapi juga aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, mulai dari penyaluran bantuan hingga pengamanan acara desa.
Selain menjadi relawan lapangan, Tim Rajawali juga berperan sebagai penyambung informasi sosial. Mereka membantu menyampaikan isu-isu penting desa ke masyarakat, termasuk peringatan dini saat banjir, kebakaran, maupun kejadian darurat lainnya.
Atas inisiatif tersebut, Bhabinkamtibmas Desa Segihan menerima penghargaan dari Polda Kaltim sebagai bentuk apresiasi terhadap pendekatan pembinaan yang dinilai efektif dan inspiratif.
Hendra menegaskan bahwa keberadaan Tim Rajawali menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan yang inklusif dapat mengubah arah hidup generasi muda. “Mereka sekarang jadi kebanggaan desa. Dari yang dulunya sulit diatur, kini justru jadi pelopor kegiatan sosial,” tutupnya.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, turut memberikan apresiasi atas inisiatif Desa Segihan. Menurutnya, ketertiban dan keamanan menjadi salah satu fokus yang terus didorong oleh pemerintah kabupaten melalui program-program pembinaan desa.
“Pemerintah desa kami dorong untuk aktif menciptakan lingkungan yang tertib dan aman, termasuk lewat pembinaan masyarakat dan generasi mudanya,” ujar Arianto.
Ia menambahkan, berbagai upaya seperti pengelolaan keuangan, pelayanan publik, serta pengembangan partisipasi warga dalam menjaga lingkungan dan menciptakan ruang publik menjadi bagian penting dalam pedoman pembangunan desa yang ditekankan setiap tahunnya. (Adv)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.