OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Pemkab Berau mendorong pengembang ekonomi lokal melalui peran pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namun, sektor ini belum tergarap maksimal.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah menilai kemajuan UMKM berperan penting sebagai tiang penyangga ekonomi daerah. Karena itu, dalam mengembangkan UMKM, dibutuhkan peran serius pemerintah daerah.

“Banyak potensi mengembangkan UMKM. Apalagi jika berada di sekitar objek wisata,” tuturnya, (Jumat (7/6/2024).

Menurutnya, jika aparatur dan warga di kampung kreatif, bukan hanya UMKM yang akan maju pesat, namun juga berdampak positif terhadap Pendapatan Asli Kampung (PAK).

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

“Kita akan terus mendukung peran aktif kepala kampung untuk memandu warganya agar terus menggali potensi besar UMKM di kampungnya masing-masing dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” ujarnya politikus Golkar ini.

Menurut Sari -sapaan akrabnya- jika masyarakat kreatif dengan inovasinya serta terus menggali potensi bisnis lokal, maka akan mendongkrak ekonomi daerah.

“Maka dari itu kita mulai perubahan dari tingkat lokal, kita tata dan kelola secara maksimal potensi yang ada di setiap kampung hingga wilayah perkotaan,” ucapnya.

Syarifatul mendorong pelaku ekonomi lokal untuk memulai perubahan dengan mengidentifikasi potensi-potensi UMKM yang ada di wilayah mereka.

Selain itu, Sari juga menyoroti jika saat ini masih banyak pelaku UMKM yang belum paham tentang ekspor hasil produknya. Sehingga dibutuhkan pendampingan dan edukasi secara kontinu.

“Potensi UMKM kita luar biasa, khususnya di sektor kerajinan tangan. Namun banyak yang belum paham, bagaimana cara mengekspor hasil produknya. Ini jadi tantangan tersendiri,” ujarnya.

Dikatakannya, untuk masalah ini penting adanya edukasi bagi para pelaku UMKM. Terutama tentang kualitas produk dan standar internasional yang dibutuhkan untuk ekspor.

“Disinilah peran pemerintah daerah berkolaborasi dengan lembaga keuangan memberikan dukungan serta bimbingan secara kontinu,” imbuhnya.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, kontribusi ekspor UMKM di Indonesia masih tergolong rendah, yakni hanya sekitar 16 persen pada 2022 dari total ekspor non migas. Dan pemerintah menargetkan kotribusi ekspor UMKM bisa tembus 17 persen pada 2024 ini. Dimana salah satu strategi untuk mengembangkan UMKM adalah dengan peningkatan akses pembiayaan.

Sementara itu, Pemkab Berau bekerjasama dengan BLU UPBU kelas I Kalimarau, juga telah mengupayakan untuk mendatangkan layanan cargo, yang diharapkan bisa menggenjot peningkatan ekspor produk Berau.

“Saat ini, SN Cargo sedang dalam proses mendapatkan izin untuk melakukan ekspor. Entitas baru yang ingin melakukan ekspor harus memiliki akses kepabeanan. Perizinan ekspor perlu dipenuhi, termasuk persyaratan administrasi dan penunjukan agen serta kepabeanan. Dan di Balikpapan, proses ini sudah berjalan dengan baik,” ujar Kepala Badan Layanan Umum Kantor UPBU Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin. (*)

Reporter: Hardianto