OKEGAS.ID, Tanjung Redeb – Jalan poros yang menghubungkan Kabupaten Berau (Kalimantan Timur) dengan Bulungan (Kalimantan Utara), tepatnya di kilometer 21 terlihat hancur parah. Hampir setengah badan jalan ambles. Alhasil membuat kendaraan apapun yang melalui jalan tersebut harus ekstra hati-hati.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

Rusman, salah seorang warga yang tinggal menetap di wilayah tersebut membenarkan hal itu. Sebagai warga setempat, dirinya berharap agar pemerintah daerah dapat segera tanggap mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan itu.

“Kami berharap diperbaiki secepat mungkin. Tapi kita tidak tahu kapan diperbaikinnya ini jalan. Ini pun lubang longsor sangat besar dan timbul debu yang sangat mengganggu kami beraktivitas,” kata Rusman, Jumat (5/4/2024).

Dirinya menjelaskan, kerusakan jalan tersebut sangat berdampak pada arus kendaraan yang berlalu-lalang, baik dari Berau menuju Bulungan maupun sebaliknya.

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Masyarakat Memilih, Siapa yang Layak Memimpin Berau 2025-2030?
{{row.Answer_Title}}
  • {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}
VS VS

“Terutama malam dini hari, depan rumah kami sering terjadi kemacetan truk yang angkut sembako dan alat berat, karena ada saja mobil yang tersangkut juga dalam lubang jalan ini,” bebernya.

Di samping itu, Rusman mengungkapkan, beberapa hari lalu ada tim proyek perbaikan jalan yang datang mengecek kondisi tanah longsor itu. Namun setelah dicek, hingga kini belum ada tindak lanjut yang lebih dari itu, seperti halnya perbaikan jalan.

“Ada cuman 2 hari saja mereka coba perbaikan kontur tanah. Lalu tidak ada lagi mereka lakukan perbaikan sampai membesar ini lubang longsornya,” imbuhnya.

Dirinya juga khawatir jika dibiarkan terus menerus maka akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah. Seperti halnya ketika musim hujan beberapa waktu lalu banyak kendaraan yang tersendat, akibat jalan rusak tersebut.

“Apalagi pas hujan beberapa banyak itu truk mobil kesendat cuma untuk hindari jalan berlubang lewat bahu jalan yang berlumpur,” pungkasnya. (*)

Reporter: Yohanes

Editor: Hardianto